优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Sistem Informasi Geografis: Sejarah dan Definisi

优游国际.com - 20/10/2020, 14:05 WIB
Cahya Dicky Pratama,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu lingkup kajian dalam ilmu geografi adalah Sistem Informasi Geografis (SIG).

Kajian SIG mulai berkembang sejak tahun 1700-an ditandai dengan diterapkannya teknik survei modern untuk pemetaan topografis.

Kemudian pada awal abad ke-20 muncul pengembangan litografi foto. Hal ini berdampak pada pengembangan peta, yaitu mulai dipisahkannya data dalam peta menjadi beberapa lapisan.

Awal tahun 1960-an aplikasi pemetaan menjadi lebih multifungsi akibat perkembangan perangkat keras komputer yang disebabkan oleh penelitian senjata nuklir. Kehadiran SIG memang tidak bisa dilepaskan dari perkembangan teknologi informasi.

Baca juga: Analisis Lokasi Industri dan Pertanian Melalui Peta

Sejarah SIG

Dilansir dari buku Ensiklopedia Geografi Sistem Informasi Geografis (2014) karya Nur Fitriana Sari, dijelaskan bahwa SIG pertama kali diterapkan tahun 1967 di Kanada dengan nama Canadian Geographic Information System (CGIS).

Tokoh yang mengembangkan CGIS adalah Roger Tomlison. CGIS digunakan untuk menyimpan, menganalisis, dan mengolah data yang dikumpulkan untuk inventarisasi tanah di wilayah Kanada.

CGIS merupakan sistem pertama di dunia sebagai hasil pengembangan aplikasi pemetaan yang memiliki berbagai kemampuan. Sayangnya CGIS hanya bertahan sampai tahun 1970.

Hal tersebut disebabkan oleh ketidakmampuan CGIS bersaing dengan aplikasi pemetaan komersil yang dikeluarkan oleh beberapa vendor, seperti ESRI, CARIS, dan MapInfo.

Perkembangan industri pada tahun 1980 dan 1990 membuat SIG semakin berkembangan dengan merambah workstation UNIX dan personal computer (PC).

Baca juga: Konsep Antroposfer dalam Kajian Geografi

Akhir abad ke-20 pengguna SIG mulai mengekspor dan menampilkan data SIG melalui internet sehingga SIG semakin dikenal oleh masyarakat.

Indonesia sendiri mulai menggunakan SIG sejak Pelita ke-2 sekitar tahun 1974. Tepat tahun 2016, kebijakan satu peta untuk berbagai tampilan data sudah mulai diterapkan di Indonesia.

Ilustrasi data layer pada SIGnationalgeographic.org Ilustrasi data layer pada SIG
Definisi SIG

Perkembangan teknologi komputer yang begitu masif telah memberikan kemudahan dalam prosedur pencarian data melalui koordinat lokasi atau mencari data atribut melalui penunjukan suatu lokasi objek grafis pada layar komputer. Sistem inilah yang dikenal sebagai Sistem Informasi Geografis (SIG).

Dalam buku Sistem Informasi Geografis Konsep dan Aplikasinya dalam Analisis Geomorfologi Kuantitatif (2018) karya Emi Sukiyah, SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, mengolah, dan menganalisis informasi geografis.

Baca juga: Penginderaan Jauh dalam Studi Geografi

Konsep dasar SIG adalah data dikelola dan disimpan dalam sebuah layer. Setiap layer berisi data sejenis, baik berupa informasi tematik atau obyek bertipe poligon.

Masing-masing obyek dalam setiap layer bisa dihubungkan dengan data atribut yang disimpan dan dikelola menggunakan Data Base Management System (DBMS).

Informasi berupa data pokok atau data teknis operasional bisa dengan mudah dibuat menggunakan DBMS. Pengait antara data grafis dan atribut itulah yang akhirnya membentuk sebuah SIG.

Dalam SIG, komputer merupakan komponen yang sangat penting. Sebab SIG berhubungan langsung dengan teknologi informasi.

Baca juga: Pengertian Biosfer dalam Studi Geografi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan.

Terpopuler

1
2
3
4
5
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau