KOMPAS.com - Karakteristik bahasa jurnalistik adalah sederhana, singkat, padat, lugas, jernih, jelas, menarik, populis, logis, demokratis, gramatikal, menghindari kata tutur, menghindari kata serta istilah asing, pilihan diksi yang tepat, menggunakan kalimat aktif, menghindari istilah teknis, dan tunduk pada kaidah etika.
Bahasa jurnalistik digunakan dalam penyusunan karya jurnalistik, baik lisan maupun tulisan. Secara garis besar, bahasa jurnalistik berisikan pedoman yang bisa digunakan saat membuat karya jurnalistik.
Menurut Husen Mony dalam buku Bahasa Jurnalistik: Aplikasinya dalam Penulisan Karya Jurnalistik di Media Cetak, Televisi, dan Media Online (2020), berikut pengertian bahasa jurnalistik:
“Bahasa jurnalistik adalah suatu sistem, nilai, aturan, atau ketentuan praktik berbahasa, baik konteks tulisan maupun tulisan, untuk kepentingan penyampaian informasi (berita atau karya jurnalistik lainnya) melalui media massa kepada masyarakat”.
Dikutip dari buku Jurnalistik “Kemahiran Berbahasa Produktif” (2020) karya Lisa Septia Dewi Br. Ginting, berikut karakteristik bahasa jurnalistik:
Artinya bahasa jurnalistik selalu mengutamakan serta memilih kata atau kalimat yang maknanya paling banyak diketahui masyarakat secara umum.
Baca juga: Bahasa Jurnalistik: Pengertian Menurut Para Ahli dan Cirinya
Bahasa jurnalistik selalu menekankan pada pembahasan secara langsung pada inti pokok permasalahan, tidak bertele-tele, serta tidak memboroskan waktu pembaca yang berharga.
Maksudnya tiap kalimat dan paragraf yang ditulis dalam karya jurnalistik memuat informasi penting dan menarik untuk khalayak.
Berarti tegas, tidak ambigu, serta menghindari eufemisme atau penghalusan kata dan kalimat yang bisa membingungkan khalayak, serta mengakibatkan perbedaan persepsi dan kesalahan konklusi.
Bahasa jurnalistik harus transparan, bening, jujur, tulus, dan tidak menyembunyikan suatu hal yang bersifat negatif, seperti prasangka atau fitnah.
Karakteristik bahasa jurnalistik ini berarti kalimat dan kata yang digunakan saat menyusun karya jurnalistik harus mudah ditangkap dan dipahami maksudnya.
Artinya bahasa jurnalistik mampu membangkitkan minat, perhatian, serta memicu selera khalayak.
Berarti tiap kata, istilah atau kalimat yang ada dalam karya jurnalistik harus akrab di telinga dan mata khalayak.
Maksudnya apa pun yang ada dalam kata, istilah, kalimat dari karya jurnalistik harus bisa diterima, terlebih lagi tidak bertentangan dengan akal sehat.
Baca juga: 12 Pengertian Jurnalistik Menurut Para Ahli
Bahasa jurnalistik tidak mengenal tingkatan, pangkat, kasta, atau perbedaan dari pihak yang menyapa atau yang disapa.