KOMPAS.com – Bencana alam membawa berbagai dampak bagi kehidupan, terutama bagi manusia. Apa saja dampak dari bencana alam terhadap kehidupan manusia? Dampak dari bencana alam terhadap kehidupan manusia adalah:
Baca juga: Peristiwa Alam yang Termasuk Bencana Alam
Dampak bencana alam terhadap kehidupan manusia yang paling ditakuti adalah jatuhnya korban jiwa.
Bencana alam membawa kekuatan destruktif (penghancur) yang sangat besar. Kekuatan besar tersebut sangatlah berbahaya sehingga dapat menimbulkan korban jiwa, baik kematian, cedera berat, ataupun cedera ringan.
Munculnya masalah kesehatan adalah dampak bencana alam terhadap manusia yang kerap dirasakan dalam jangka panjang.
Bencana alam dapat membawa patogen penyebab penyakit yang kemudian menginfeksi penduduk yang terdampak.
Baca juga: Apa Itu Banjir? Definisi, Penyebab dan Dampak
Misalnya, banjir yang dapat menyebabkan infeksi salmonella, staphylococcus, norovitus, toksoplasmosis, malaria, dan menyakit kulit seperti kudis.
Atau, bencana alam gunung meletus yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan kardiovaskular.
Dampak bencana alam terhadap kehidupan manusia adalah gangguan mental bagi orang yang terdampak.
Dilansir dari VeryWell Mind, bencana alam menyebabkan stress, kecemasan, kemarahan, dan memicu gangguan stress pasca trauma (PTSD) para penyintas.
Baca juga: Apa yang Menyebabkan Indonesia Rawan terhadap Bencana Alam?
Bencana alam dapat menyebabkan kerusakan dan memengaruhi fungsi normal infrastruktur.
Dilansir dari Center for Disease Control and Prevention, hal tersebut menyebabkan terganggunya aktivitas nomal sehari-hari dan aktivitas sosial penduduk dan pekerja di daerah yang terdampak bencana alam.
Misalnya, bencana gempa yang menyebabkan kerusakan jalan, rumah, jembatan, pembangkit listrik, dan infrastruktur lainnya dapat menghentikan aktivitas manusia.
Baca juga: Jenis-jenis Bencana Alam, Nonalam dan Sosial
Dampak bencana alam terhadap kehidupan manusia adalah kesulitan air bersih dan makanan.
Bencana alam seringkali merusak sumber air dan sumber makanan, juga memutus jalur keluar masuk lokasi bencana alam.
Hal tersebut menyebabkan penduduk yang terdampak bencana alam kerap kesulitan mendapatkan air bersih dan juga makanan.