Raden Qasim dikisahkan tinggal di Jelag dan menikah dengan Nyai Kemuning, putri Ki Mayang Madu.
Di Jelag, Raden Qasim mendirikan surau dan kemudian mengajar mengaji untuk penduduk. Beliau ditempatkan sebagai imam pelindung di Lawang dan Sedayu, pedukuhan Drajat.
Setelah itu, Raden Qasim melakukan riadhah ruhani dengan uzlah di Ujung Pangkah, tidak makan dan tidak tidur selama tiga bulan.
Tak lama setelah itu, Raden Qasim diangkat oleh Tuhan mencapai derajat wali dengan sebutan Sunan Drajat. Pengikutnya menjadi banyak.
Lama tinggal di Drajat, Sunan Drajat memindahkan tempat tinggalnya ke arah selatan yang tanahnya lebih tinggi, yang dikenal sebagai Dalem Duwur.
Di Dalem Duwur inilah Sunan Drajat tinggal di usia tua sampai wafatnya. Sejumlah peninggalan Sunan Drajat yang masih terpelihara sampai sekarang ini salah satunya adalah seperangkat gamelan yang disebut "Singo Mengkok" dan beberapa benda seni lain.
Baca juga: Sunan Giri, Menyebarkan Islam Lewat Permainan Kanak-kanak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.