KOMPAS.com - Argumentasi dibentuk dari kata argumen yang berarti alasan.
Dilansir dari buku Teknik Menulis dengan Model Pembelajaran Terpadu Bahasa Indonesia (2023)oleh Yermias Ghunu, dijelaskan mengenai teks atau paragraf argumentasi.
Paragraf atau teks argumentasi adalah paragraf yang bertujuan untuk menyatakan kebenaran dengan didukung argumen atau alasan yang sesuai.
Tujuan dari teks ini adalah mengajak, membujuk, dan memengaruhi orang lain.
Baca juga: Ciri-ciri Teks Argumentasi, Apa Saja?
Dikutip dari buku Teks Argumentasi (2022) oleh Rosmawati Harahap, paragraf argumentasi diklasfikasikan menjadi dua, yakni menurut cara pengembangan topik utama, yaitu paragraf argumentasi sebab-akibat dan paragraf argumentasi akibat-sebab.
Kali ini, kita akan membahas paragraf argumentasi sebab-akibat.
Paragraf argumentasi sebab akibat diawali dengan pendapat yang berupa sebab-sebab dari suatu permasalahan tertentu yang akhirnya diarahkan pada satu kesimpulan universal dan dinamakan dengan akibat dari sebab-sebab tersebut.
Berikut beberapa contoh teks argumentasi sebab-akibat:
Baca juga: Teks Argumentasi Bahasa Jawa: Pengertian, Struktur, dan Contoh
Pendidikan di Indonesia dewasa ini masih tertinggal cukup jauh dengan pendidikan yang berada di negara-negara lain yang ada di dunia.
Bahkan Indonesia sendiri masih kalah dengan negara jiran kita, yakni Malaysia dan Singapura dalam bidang pendidikan.
Hal ini dapat disaksikan dari banyaknya penduduk mereka yang memperoleh pendidikan sampai ke perguruan tinggi.
Sedangkan di Indonesia, jumlah penduduk yang mendapatkan pendidikan saja masih jauh tertinggal dengan negara lain, apalagi di daerah-daerah tertinggal seperti NTB, NTT, Papua dan masih banyak lagi daerah lainnya.
Ketertinggalan pendidikan di daerah-daerah tersebut disebabkan karena tidak meratanya pendidikan di Negara Indonesia. Pemerintah hanya membangun fasilitas pendidikan di daerah perkotaan, terkhusus pulau Jawa.
Tidak hanya itu, terbatasnya jumlah guru yang ada di daerah tersebut juga ikut menciptakan semakin jauhnya akses pendidikan yang ada di daerah.
Akhirnya, pendidikan di Indonesia tidak merata serta cenderung tertinggal, sehingga belum mampu untuk bersaing dengan negara lain yang ada di dunia.