KOMPAS.com - Isra Miraj merupakan salah satu peristiwa paling agung dalam sejarah Islam yang mengandung banyak pelajaran mendalam bagi umat Muslim.
Dalam satu malam, Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem (Isra) dan kemudian naik ke Sidratul Muntaha (Miraj) untuk bertemu langsung dengan Allah SWT.
Tahukah kamu apa saja makna penting dari peristiwa Isra Mi'raj? Makna Isra Miraj adalah mengajarkan pentingnya shalat, ujian keimanan, kesabaran, kebesaran Allah SWT, dan teladan kepemimpinan Nabi Muhammad SAW sebagai inspirasi bagi umat Islam.
Dilansir dari Institut Agama Islam Negeri Madura, Isra Miraj menjadi momen turunnya perintah shalat lima waktu, yang merupakan ibadah utama dalam Islam.
Shalat merupakan ibadah penentu baik di dunia maupun di akhirat. Di dunia, shalat menjadi pembeda antara orang yang beriman dan yang tidak.
Baca juga: Apa Itu Isra Miraj? Kenali Arti dan Hikmahnya
Di akhirat, shalat menjadi amalan pertama yang akan dihisab. Jika shalatnya baik, maka seluruh amalnya baik, tetapi jika shalatnya rusak, maka seluruh amalnya juga rusak.
Awalnya, Allah SWT memerintahkan shalat sebanyak 50 kali sehari. Namun, atas saran Nabi Musa kepada umatnya, beliau memohon pengurangan jumlah tersebut.
Akhirnya Allah menetapkan lima waktu shalat sehari semalam dengan pahala yang setara dengan 50 kali shalat. Hal ini menunjukkan rahmat Allah yang besar kepada umat Islam dan kepedulian Nabi Muhammad terhadap umatnya.
Menurut Abdul harris dalam Tafsir tentang Peristiwa Isra' Mi'raj (2015), peristiwa Isra Miraj menjadi ujian besar atas keimanan mereka.
Sebagian yang imannya kuat menerima kabar tersebut dengan yakin, seperti Sahabat Abu Bakar yang mendapat gelar as-Shiddiq karena keyakinannya. Sebaliknya, sebagian yang imannya lemah justru murtad dan kembali ke agama semula.
Baca juga: Doa Isra Miraj 27 Rajab, Latin dan Artinya
Orang-orang kafir Quraisy menolak keras peristiwa ini, bahkan mengejek Nabi dengan menyebut perjalanan tersebut sebagai sesuatu yang mustahil.
Reaksi ini menggambarkan bahwa keimanan yang kuat adalah landasan utama untuk menerima kebenaran wahyu.
Menurut Rodhatul Alawiyah As Shodiq dalam Menilik Nilai-nilai Pendidikan dalam Peristiwa Isra' Mi'raj dengan Pendekatan Sinkronisasi (2024), Isra Miraj juga mengajarkan nilai kesabaran yang luar biasa.
Kesabaran adalah kemampuan menahan diri dari keinginan demi mencapai sesuatu yang lebih baik. Nabi Muhammad menghadapi masa-masa sulit dalam dakwahnya, penuh dengan tantangan dan penolakan.
Namun, beliau tetap tegar, menunjukkan bahwa kesabaran adalah kunci untuk menghadapi rintangan dalam perjuangan.
Baca juga: Kisah Lengkap Peristiwa Isra Miraj