KOMPAS.com - Pernahkah kamu mendengar istilah gas air mata ketika menonton berita tentang demonstrasi? Mungkin kamu bertanya-tanya, apa sih sebenarnya gas air mata itu?
Gas air mata adalah senyawa kimia yang digunakan untuk mengendalikan massa dengan cara mengiritasi mata, hidung, dan saluran pernapasan.
Nah, di artikel ini, kita akan mengupas tuntas tentang gas air mata, mulai dari pengertian, cara kerjanya, hingga efek yang ditimbulkannya. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Gas air mata adalah senyawa kimia yang digunakan untuk mengiritasi mata dan saluran pernapasan.
Seperti yang dijelaskan dalam Encyclopedia Britannica, gas ini termasuk dalam kelompok zat yang dapat menyebabkan rasa perih dan membuat mata berair.
Baca juga: Perbedaan Benda Padat, Cair, dan Gas
Tidak hanya itu, gas air mata juga bisa mengiritasi hidung dan paru-paru, yang menyebabkan batuk, sesak napas, hingga rasa lemas.
Gas air mata sering disebut juga sebagai agen pengendali huru-hara. Zat ini dirancang untuk membuat seseorang tidak bisa beraktivitas dalam jangka waktu sementara.
Dalam situasi kerusuhan, gas air mata digunakan untuk membubarkan kerumunan dengan cara yang efektif.
Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), petugas penegak hukum sering kali menggunakan gas air mata untuk mengendalikan massa yang sulit dikendalikan.
Ternyata, ada berbagai jenis senyawa yang digunakan sebagai gas air mata, seperti:
Baca juga: Benzena: Pengertian, Penggunaan, dan Turunannya
Masing-masing senyawa ini memiliki cara kerja yang berbeda. Namun, semuanya memiliki tujuan yang sama, yaitu melumpuhkan atau menghalangi seseorang dengan cara menyebabkan rasa tidak nyaman dan iritasi.
Menurut How Stuff Works, saat gas air mata dilepaskan ke udara, senyawa kimia yang terkandung di dalamnya akan segera mengiritasi mata, hidung, mulut, dan saluran pernapasan orang-orang yang terpapar.
Reaksi yang ditimbulkan bisa berupa mata berair, batuk, bersin, sesak napas, bahkan kesulitan bernapas. Dalam beberapa kasus, paparan gas ini bisa menyebabkan cedera serius atau kerusakan permanen, seperti gagal napas.
Gas air mata bekerja dengan cepat, dan ketidaknyamanan yang ditimbulkannya memaksa orang untuk melarikan diri dari area yang terpapar.
Itulah mengapa gas air mata menjadi senjata yang efektif untuk membubarkan kerumunan dalam waktu singkat. Petugas penegak hukum sering menggunakan gas air mata dalam situasi-situasi yang melibatkan kerumunan yang agresif atau tidak patuh.
Baca juga: Apa yang Dimaksud Gas Efek Rumah Kaca?