KOMPAS.com - Bayangkan kamu sedang berdiri di atas awan, memandangi hamparan hijau dan kabut yang menari-nari di cakrawala. Di hadapanmu, menjulang gagah Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa.
Tapi di balik keelokannya, gunung ini menyimpan kekuatan alam yang luar biasa. Gunung Semeru adalah gunung berapi aktif yang tidak pernah tidur.
Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 mdpl, terbentuk akibat subduksi lempeng Indo-Australia dan terus aktif meletus hingga kini, termasuk erupsi terakhir pada 17 April 2025 yang memicu peringatan bahaya bagi wilayah sekitarnya.
Untuk lebih mengenal tentang Gunung Semeru, simaklah penjelasan di bawah ini!
Baca juga: Daftar 7 Puncak Gunung Tertinggi di Indonesia
Gunung Gemeru terletak di mana?
Gunung Semeru terletak di wilayah Kabupaten Lumajang dan Malang, Provinsi Jawa Timur, tepatnya di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Dikenal sebagai Mahameru oleh para pendaki dan pecinta alam, gunung ini telah menjadi ikon petualangan sekaligus simbol spiritual bagi banyak orang.
gunung semeru berapa mdpl?
Menurut Ana Ayu Ning Tias, dkk dalam Sejarah Erupsi Semeru 1994 dan Upaya Penanganannya di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang (2023), Gunung Semeru memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) atau sekitar 12.060 kaki.
Mahameru, puncaknya, adalah titik tertinggi di Pulau Jawa, membuatnya jadi primadona pendakian di Indonesia.
Tak hanya karena ketinggiannya, tetapi juga karena pemandangannya yang luar biasa dan tantangannya yang tak main-main.
Baca juga: Mengenal Gunung Cartenz: Puncak Tertinggi Indonesia dengan Salju Abadi
Secara mitologi, nama Gunung Semeru atau Mahameru berasal dari kitab kuno Tantu Panggelaran yang ditulis sekitar abad ke-15. Dalam cerita itu, diceritakan bahwa Pulau Jawa dulunya tidak seimbang.
Para dewa kemudian memindahkan puncak Gunung Meru dari India ke Pulau Jawa agar menjadi poros dan penyeimbang dunia.
Dari sinilah asal nama "Meru" atau "Mahameroe" berasal, yang dalam catatan kolonial tahun 1879 disebut sebagai “Gunung Semeroe.”
Menurut G. A. Gautama, dkk dalam Estimasi Sumberdaya Pasir batu Hasil Erupsi Gunung Semeru Menggunakan Metode Penampang Tegak (2022), secara ilmiah asal usul gunung semeru berasal dari aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia di bawah Lempeng Eurasia.