KOMPAS.com - Saat gunung api meletus, dunia seolah terguncang, lava panas mengalir, debu membumbung tinggi, dan tanah bergetar hebat.
Tapi di balik peristiwa yang tampak mengerikan ini, alam sebenarnya sedang menciptakan sesuatu yang sangat berharga: jenis tanah yang berasal dari letusan gunung api, berwarna hitam dan banyak dimanfaatkan untuk budidaya tanaman sayuran.
Merupakan jenis tanah dengan kesuburan alami yang luar biasa disebut sebagai tanah vulkanik.
Untuk lebih memahami tenah vulkanik, yuk kita simak penjelasannya di bawah ini!
Baca juga: Perbedaan Gempa Vulkanik dan Tektonik
Menurut Gustia Rahmi Azilla dalam Fraksionasi Fosfor (P) pada Tanah Vulkanis di Kecamatan 2 X 11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman (2017), tanah vulkanik atau secara ilmiah dikenal sebagai Andosol, terbentuk dari material hasil letusan gunung berapi seperti abu vulkanik, pasir, dan lahar.
Proses terbentuknya dimulai dari letusan yang mengeluarkan tiga bentuk material: padatan (abu, debu, pasir), cairan (lava), dan gas.
Material-material ini kemudian mengendap, membentuk lapisan-lapisan tanah baru yang sangat kaya unsur hara.
Salah satu komponen utama dalam pembentukannya adalah lahar, campuran batuan, mineral, dan gelas vulkanik yang memperkaya tanah dari waktu ke waktu.
Dalam ilmu tanah, tanah ini memiliki struktur dan karakteristik unik, baik dari segi fisika, kimia, maupun biologi. Hal tersebut membuat tanah vulkanik sangat mendukung pertumbuhan tanaman.
Bukan hanya karena kandungan unsur haranya yang tinggi, tetapi juga karena kemampuannya menyimpan air dan tetap memiliki sistem drainase yang baik.
Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Gempa Vulkanik? Ini Contohnya!
Banyak orang penasaran, mengapa tanah vulkanik berwarna hitam?
Menurut Sukarman, dkk dalam Tanah Vulkanik di Lahan Kering Berlereng da Potensinya untuk Pertanian di Indonesia (2020), warna hitam atau gelap ini bukan sekadar tampilan luar biasa, tapi merupakan penanda dari kandungan bahan organik yang sangat tinggi.
Tanah vulkanik di Indonesia, misalnya, memiliki horison permukaan (epipedon) yang hitam pekat akibat tingginya akumulasi sisa-sisa tanaman dan organisme yang membusuk secara alami.
Namun bukan hanya bahan organik yang membuat warna ini muncul. Kandungan mineral nonkristalin dalam tanah vulkanik juga berperan besar.
Kombinasi keduanya menghasilkan tanah yang tidak hanya kaya unsur hara, tetapi juga memiliki kemampuan menyimpan air lebih baik dibandingkan jenis tanah lainnya.
Baca juga: Unsur Hara: Pengertian dan Fungsinya