Palang Merah Internasional bertugas mengawasi pergerakan Palang Merah yang ada di 188 negara, termasuk di Indonesia.
Adapun penggagas organisasi ini adalah Jean Henry Dunant, seorang aktivis sosial dari Swiss.
Oleh karena itu, pendiri Palang Merah Internasional yang sering disebut Bapak PMI Dunia adalah Jean Henry Dunant.
Berikut ini kisah Jean Henry Dunant hingga disebut sebagai Bapak Palang Merah Dunia.
Berawal dari Perang Solferino
Berdirinya Palang Merah Internasional bermula dari visi dan tekad Hanry Dunant setelah melintas di Solferino, Italia, pada 24 Juni 1859.
Kala itu, terjadi perang hebat antara tentara gabungan Perancis-Italia melawan pasukan Austria. Perang ini disebut dengan Pertempuran Solferino.
Pertempuran Solferino melibatkan hampir 300.000 tentara, menjadikannya perang terbesar abad ke-19 setelah Pertemuran Leipzig (1813).
Dengan kekuatan yang sangat besar, korban yang terluka dan tewas di Perang Solferino tentunya juga banyak.
Perang ini diakhiri setelah Perancis-Sardinia menang. Namun, pertempuran mengakibatkan sekitar 3.000 tentara Austria tewas, 10.807 cedera, dan 8.638 lainnya hilang atau ditawan.
Sementara di pihak Perancis-Sardinia sebanyak 2.492 orang terbunuh, 12.512 cedera, dan 2.922 hilang atau ditangkap.
Di hari tersebut, Henry Dunant, yang merupakan seorang aktivis dari Swiss, terjebak di kota itu dalam perjalanannya untuk menjumpai Kaisar Perancis, Napoleon III.
Setelah pertempuran diakhiri, Dunant melintasi medan perang, di mana ia melihat secara langsung ribuan tentara yang tergeletak tewas dan ada yang masih hidup dengan luka parah.
Pasukan medis militer pun kewalahan menangani puluhan ribu korban perang.
Merasa ngeri dengan apa yang dilihatnya, Dunant lantas melibatkan diri dengan mengumpulkan orang-orang dari desa sekitar untuk melakukan upaya penyelamatan kepada para korban perang.
Dunant juga menekankan bahwa tentara kedua belah pihak harus mendapatkan perawatan yang setara.
Berdirinya Palang Merah Internasional
Selepas peristiwa tersebut, Henry Dunant kemudian menulis buku yang diberi judul A Memory of Solferino atau Kenangan Solferino.
Dalam buku yang terbit pada 1862 tersebut, ia tidak hanya menggambarkan keadaan mengerikan pascaperang, tetapi juga mengemukakan dua gagasan besarnya, yakni:
Setelah itu, ia aktif keliling Eropa untuk mempromosikan gagasannya tentang perlunya dibentuk organisasi netral yang memberikan perawatan kepada prajurit perang yang terluka.
Buku Dunant pun mendapat tanggapan postif, terutama dari Presiden Perhimpunan Jenewa untuk Kesejahteraan Umum, Gustave Moynier.
Bersama dengan anggota perhimpunan tersebut Dunant membentuk sebuah komite yang terdiri dari Gustave Moynier, Guillaume-Henri Dufour, Louis Appia, Theodore Maunoir, dan dirinya sendiri.
Komite ini mengadakan pertemuan pertama kali pada 17 Februari 1863, yang sekarang dianggap sebagai tanggal berdirinya Komite Internasional Palang Merah (ICRC), cikal bakal Palang Merah Internasional.
Perjuangan Henry Dunant membawanya mendapatkan Penghargaan Nobel Perdamaian pada 1901.
Kendati demikian, Palang Merah Internasional secara resmi diakui dunia pada Perjanjian Jenewa pertama pada 22 Agustus 1964.
Kemudian pada 1984, Hari Palang Merah Internasional ditetapkan setiap 8 Mei, yang merupakan hari lahir Henry Dunant.
Berkat jasa-jasanya dalam merintis berdirinya Palang Merah Internasional, ia pun diakui sebagai Bapak Palang Merah Dunia.
Saat ini, Palang Merah Internasional bertugas mengawasi pergerakan Palang Merah yang ada di 188 negara, termasuk di Indonesia.
Referensi:
/stori/read/2022/02/11/110000879/siapa-bapak-palang-merah-dunia-