优游国际

Baca berita tanpa iklan.
Salin Artikel

Sejarah Conclave, Tradisi Pemilihan Paus Baru

KOMPAS.com - Conclave atau konklaf merupakan istilah untuk menyebut pemilihan Paus baru dalam tradisi Gereja Katolik.

Conclave diadakan untuk mengisi kekosongan posisi Paus setelah wafat atau pengunduran diri Paus sebelumnya.

Melansir laman Paroki St. Eduardus Watunggong, kata conclave berasal dari Bahasa Latin, yaitu cum clave, berarti “dengan kunci”. Hal ini merujuk pada tradisi penguncian para kardinal di dalam suatu tempat untuk memilih Paus baru.

Mereka terisolasi dari dunia luar, termasuk dari sarana komunikasi seperti ponsel. Model pemilihan seperti ini diharapkan dapat menciptakan suasana independensi.

Asal-Usul Conclave Paus

Sejarah awal tentang conclave masih belum begitu jelas, sebagaimana disebut oleh Britannica.com.

Paus periode awal, termasuk St. Peter yang dianggap sebagai Paus pertama, dikatakan memilih langsung suksesor mereka.

Kendati demikian, praktik ini terbukti gagal memperoleh dukungan. Proses pemilihan Paus lantas berlangsung dengan melibatkan pendeta setempat sebagai pemilih, sedangkan uskup tetangga menjadi presiden majelis dan hakim pemilihan.

Di sisi lain, orang awam bakal diminta menunjukkan persetujuan dan ketidaksetujuannya melalui respon mereka. Proses pemilihan terkadang ditentang atau diganggu. Bahkan, pada 217 M, perpecahan terjadi sehingga memunculkan situasi yang tidak stabil.

Pada 1268-1271, kekosongan terjadi dalam Gereja Katolik. Tidak ada pemilihan Paus selama periode itu.

Tiadanya kesepakatan di antara para kardinal membuat mereka dikunci oleh otoritas lokal di Viterbo hingga memilih Paus Gregorius X.

Tindakan ini juga dipengaruhi oleh tekanan dan instabilitas politik di Roma saat itu. Momen penguncian para kardinal ini diketahui sebagai penanda dimulainya conclave seperti sekarang.

Convlave dari Masa ke Masa

Dalam sejarahnya, pemilihan Paus baru mengalami perkembangan di sejumlah periode. Berikut ini sejarah conclave dari masa ke masa:

Abad 1-11:

Selama abad ke-1 hingga ke-11, pemilihan Paus dilakukan oleh umat dan klerus Roma. Namun, proses tersebut kerap dipengaruhi oleh kaisar atau pihak berkuasa lainnya. Kondisi politik lokal menyebabkan proses pemilihan tidak bisa berjalan secara teratur.

Reformasi Gereja (1059)

Pada 1059, Paus Nicholas II (1059-61) mengeluarkan dekrit yang mereformasi prosedur pemilihan Paus baru. Dekrit itu membatasi pengaruh kaisar dalam pemilihan.

Sebagai gantinya, hak untuk memilih Paus baru hanya diberikan pada para kardinal bishop, dengan persetujuan kardinal imam dan diaken serta aklamasi rakyat.

Masa Paus Gregorius X (1271-1276)

Sebelum Paus Gregorius X terpilih sebagai Paus baru pada 1271, proses pemilihan Paus baru sempat berlarut-larut.

Tercatat, memakan waktu 2 tahun 9 bulan sejak kematian Clement IV. Sebagai jalan keluar, para kardinal pun dikunci untuk memilih Paus baru.

Saat Paus Gregorius X akhirnya terpilih, ia tak ingin proses panjang itu terjadi lagi. Paus Gregorius X pun berinisiatif mengadakan conclave, suatu pertemuan tertutup yang mengurung para kardinal untuk memilih Paus baru setelah ia meninggal.

Awal Abad ke-20

Perubahan yang cukup penting terjadi pada awal abad ke-20. Untuk mengantisipasi para kardinal di luar Roma melewatkan conclave, jeda waktu di antara kematian (dan pengunduran diri) Paus ditingkatkan dari 10 hari menjadi 15 hari. Opsi lainnya adalah memperpanjang jeda tersebut hingga 20 hari. Jeda waktu tersebut sudah mulai berlaku pada conclave tahun 1939.

Masa Paulus VI (1963-1978)

Di masa Paulus VI, hak suara untuk memilih Paus baru dalam conclave dibatasi untuk para kardinal yang berusia di bawah 80 tahun. Tindakan ini sebagai cara untuk menetapkan masa jabatan para kardinal dan mengurangi mobilitas para kardinal sepuh berpergian ke Roma.

Conclave Modern

Dalam conclave modern, pemilihan Paus Baru dilakukan di Kapel Sitina, Vatikan. Para kardinal pemilih berjumlah maksimal 120 orang.

Pemilihan Paus baru berlangsung secara tertutup dan rahasia. Paus terpilih harus meraup dua pertiga suara. Keputusan memilih Paus baru ditandai dengan munculnya asap putih dari cerobong setinggi 18 meter.

/stori/read/2025/04/29/180000879/sejarah-conclave-tradisi-pemilihan-paus-baru

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke