Sultan Hasanuddin menolak untuk melaksanakan isi Perjanjian Bongaya, yang sangat merugikan Makassar.
a lantas mengirimkan beberapa orang utusan ke pedalaman untuk menyerukan agar seluruh rakyat mengadakan pemberontakan.
Akan tetapi, usaha ini cepat tercium oleh Belanda, sehingga Speelman segera meminta bantuan dari Batavia.
Pada 1668, Sultan Hasanuddin memimpin perlawanan Makassar terhadap VOC untuk yang kedua kalinya.
Namun, perlawanan ini segera dipadamkan, bahkan benteng pertahanan rakyat Gowa, yang kemudian diberi nama Benteng Rotterdam, jatuh dan dikuasai oleh VOC.
Dengan sangat terpaksa, Sultan Hasanuddin harus mengakui kekalahannya dan melaksanakan Perjanjian Bongaya.
Referensi: