优游国际

KOMPAS.com - Perjanjian Neuilly adalah perjanjian damai yang ditandatangani Bulgaria dan Blok Sekutu usai Perang Dunia I.

Perjanjian ini ditandatangani pada 27 November 1919 di Neuilly-sur-Seine, Perancis.

Melalui Perjanjian Neuilly, Bulgaria selaku salah satu anggota Blok Sentral yang kalah dalam Perang Dunia I, harus menyerahkan sebagian wilayahnya.

Oleh sebab itu, rakyat Bulgaria menganggap Perjanjian Neuilly sebagian bencana nasional.

Berikut ini sejarah Perjanjian Neuilly.

Baca juga: Perjanjian Sevres, Perjanjian Damai Turki dan Sekutu Usai Perang Dunia I

Latar Belakang Perjanjian Neuilly

Bulgaria terlibat dalam Perang Dunia I di Blok Sentral sejak Oktober 1915.

Pada 29 September 1918, Bulgaria menyepakati gencatan senjata dengan Sekutu setelah menyadari kekalahannya.

Pada Februari 1919, Sekutu selaku pemenang perang menggelar Konferensi Perdamaian Paris untuk menegosiasikan tentang perjanjian damai dengan Blok Sentral.

Pada dasarnya, perjanjian damai dibuat oleh Sekutu untuk melemahkan kekuatan militer dan politik anggota Blok Sentral.

Alhasil, sejak Konferensi Perdamaian Paris, delegasi Bulgaria yang dipimpin oleh Perdana Menteri Aleksandur Stamboliyski sama sekali tidak dihiraukan oleh Sekutu.

Deklarasi yang ingin disampaikan rakyat Bulgaria pada Konferensi Perdamaian Paris pun tidak terwujud.

Pada akhirnya, lahirlah Perjanjian Neuilly, yang hanya diadaptasi dari Perjanjian Versailles (perjanjian antara Sekutu dan Jerman).

Baca juga: Pertempuran Verdun, Peperangan Terlama Era Perang Dunia I

Isi Perjanjian Neuilly

Secara umum, struktur isi Perjanjian Neuilly sama seperti perjanjian damai Sekutu dengan anggota Blok Sentral lainnya.

Oleh karena itu, banyak ketentuan di dalam perjanjian ini yang sebenarnya tidak dapat digunakan dalam kasus Bulgaria.

Berikut ini isi Perjanjian Neuilly.

• Bulgaria harus menyerahkan Thrace Barat kepada Sekutu, yang nantinya diberikan kepada Yunani.
• Bulgaria harus membayar ganti rugi sebesar 2,25 miliar franc emas, dan memberi negara-negara tetangganya barang, terutama ternak dan batu bara.
• Bulgaria harus mengakui keberadaan Kerajaan Serbia, Kroasia, dan Slovenia.
• Bulgaria harus menyerahkan wilayah seluas 2.563 kilometer persegi di perbatasan barat dengan Kerajaan Serbia, Kroasia, dan Slovenia.
• Bulgaria harus mengembalikan wilayah Dobruja kepada Rumania.
• Bulgaria harus mengurangi pasukannya menjadi 20.000 orang, polisi hanya 10.000 orang, dan penjaga perbatasan sebanyak 3.000 orang.
• Bulgaria harus menghancurkan angkatan udara dan kapal perangnya, atau menyerahkannya kepada Sekutu.
• Bulgaria harus menyediakan kebutuhan pasukan pendudukan yang ditempatkan di wilayahnya, sesuai dengan perjanjian gencatan senjata Salonika.

Baca juga: Enver Pasha, Tokoh yang Melibatkan Turki dalam Perang Dunia I

Dampak Perjanjian Neuilly

Perjanjian Neuilly merupakan cara Sekutu untuk menghukum Bulgaria karena keterlibatannya dalam Perang Dunia I.

Kerugian yang dirasakan negara ini sangat besar, bahkan rakyat Bulgaria menyebutnya sebagai bencana nasional.

Berikut ini dampak Perjanjian Neuilly bagi Bulgaria.

• Bulgaria kehilangan sebagian wilayahnya.
• Bulgaria kehilangan akses langsung ke Laut Aegea.
• Banyak perwira militer yang diberhentikan memilih bergabung dengan Legiun Asing Perancis atau pasukan kolonial Inggris.
• Bulgaria tidak diizinkan memiliki artileri berat.
• Meledaknya jumlah imigran dari Makedonia, Dobruja, dan Thrace.
• Timbulnya krisis kemanusiaan dalam skala besar.
• Bulgaria mengalami krisis ekonomi.
• Menguatnya pengaruh organisasi sayap kiri dan radikalisme.