优游国际

Baca berita tanpa iklan.
Salin Artikel

UPDATE Gempa Turkiye: Korban Tewas Bertambah Menjadi 7.800 Orang

Gempa ini disebabkan oleh aktivitas tektonik sesar Anatolia yang ada di Turkiye dengan episentrum di dekat Kota Gaziantep.

Dilansir dari BBC, lempeng Arab bergerak ke utara dan bergesekan dengan lempeng Anatolia.

Bangunan-bangunan runtuh dan porak-poranda atas kejadian tersebut. Banyak korban tewas dan luka-luka.

Dikutip dari 优游国际.com, dampak yang sangat besar tersebut akibat magnitudo yang besar dan gempanya dangkal atau dekat dengan permukaan, sekitar 18 kilometer.

Selama sekitar 200 tahun, di daerah tersebut tidak pernah terjadi gempa yang besar, sehingga penduduk tidak siap menangani atau bersiaga terhadap gempa, Senin (6/2/2023).

Korban tewas mencapai 7.800 orang

Dikutip dari The Guardian, korban tewas hingga saat ini mencapai 7.826 korban jiwa yang terdiri dari 5.894 orang di Turkiye dan 1.932 orang di Suriah.

Pejabat organisasi kesehatan dunia (WHO) memerkirakan, total korban tewas dapat mencapai 20.000 orang.

Dilansir dari 优游国际.com, terdapat korban luka yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Turkiye menyatakan terdapat 10 WNI yang menjadi korban luka-luka dalam kejadian tersebut.

Kemenlu memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban tewas.

Total sekitar 104 WNI dievakuasi ke Ankara, ibu kota Turkiye.

Evakuasi tersebut dikarenakan tidak memungkinkan melakukan perawatan di daerah yang terdampak gempa.

Evakuasi dilakukan di lima titik provinsi terdampak gempa, yakni Gaziantep, Kahramanmaras, Adana, Hatay, dan Diyarbakir.

Mayoritas WNI yang dievakuasi merupakan mahasiswa yang sedang mengenyam pendidikan di Turkiye.

Kebanyakan WNI yang dievakuasi dari Karhramanmaras dan Gaziantep, masing-masing sebanyak 60 dan 40 orang.

Namun, masih terdapat 40 WNI di Kahramanmaras yang terpaksa mengungsi di stadion maupun masjid.

/tren/read/2023/02/08/091500565/update-gempa-turkiye--korban-tewas-bertambah-menjadi-7.800-orang

Terkini Lainnya

Libur Panjang Waisak 2025, Ini 10 Tempat Wisata Bernuansa Buddha di Indonesia

Libur Panjang Waisak 2025, Ini 10 Tempat Wisata Bernuansa Buddha di Indonesia

Tren
Anak Bakar 13 Rumah karena Terinspirasi Game, Psikolog Beri 5 Saran Ini ke Para Orang Tua

Anak Bakar 13 Rumah karena Terinspirasi Game, Psikolog Beri 5 Saran Ini ke Para Orang Tua

Tren
Saat Bandung dan Bogor Tingkatkan Layanan Tes HIV, Sifilis, dan Hepatitis B untuk Ibu Hamil...

Saat Bandung dan Bogor Tingkatkan Layanan Tes HIV, Sifilis, dan Hepatitis B untuk Ibu Hamil...

Tren
Apakah Tidur di Lantai Bisa Kena Angin Duduk? Ini Jawaban Dokter

Apakah Tidur di Lantai Bisa Kena Angin Duduk? Ini Jawaban Dokter

Tren
India-Pakistan Sepakat Gencatan Senjata, Trump Klaim atas Mediasi AS

India-Pakistan Sepakat Gencatan Senjata, Trump Klaim atas Mediasi AS

Tren
Paus Leo XIV Ternyata Pernah Kunjungi Indonesia, Berikut Lokasi yang Dikunjungi

Paus Leo XIV Ternyata Pernah Kunjungi Indonesia, Berikut Lokasi yang Dikunjungi

Tren
Muncul Awan Klorin Beracun di Spanyol, 16.000 Warga Diminta Tetap di Rumah

Muncul Awan Klorin Beracun di Spanyol, 16.000 Warga Diminta Tetap di Rumah

Tren
Kenapa AS dan China Akhirnya Mau Berunding soal Tarif?

Kenapa AS dan China Akhirnya Mau Berunding soal Tarif?

Tren
Kisah Penerbangan Saudia 163: Saat Pintu Dibuka di Bandara, 301 Penumpang Ditemukan Sudah Tewas

Kisah Penerbangan Saudia 163: Saat Pintu Dibuka di Bandara, 301 Penumpang Ditemukan Sudah Tewas

Tren
Bagaimana Cara Arkeolog Tahu Jenis Kelamin dari Kerangka Manusia?

Bagaimana Cara Arkeolog Tahu Jenis Kelamin dari Kerangka Manusia?

Tren
Viral, Video Polisi Diduga Rebut Boks Berisi Rokok Ilegal, Ini Kata Bea Cukai dan Polrestabes Surabaya

Viral, Video Polisi Diduga Rebut Boks Berisi Rokok Ilegal, Ini Kata Bea Cukai dan Polrestabes Surabaya

Tren
Apakah Paus Leo XIV Tak Sejalan dengan Trump?

Apakah Paus Leo XIV Tak Sejalan dengan Trump?

Tren
5 Minuman yang Aman dan Baik Dikonsumsi Penderita Gagal Ginjal

5 Minuman yang Aman dan Baik Dikonsumsi Penderita Gagal Ginjal

Tren
Pakistan Gelar Rapat Komando Nuklir Setelah Serang India?

Pakistan Gelar Rapat Komando Nuklir Setelah Serang India?

Tren
Apakah Cuci Darah karena Gagal Ginjal Ditanggung BPJS Kesehatan? Ini Ketentuannya

Apakah Cuci Darah karena Gagal Ginjal Ditanggung BPJS Kesehatan? Ini Ketentuannya

Tren
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke