KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia akan memperingati Isra Miraj yang jatuh pada tanggal 18 Februari 2023.
Dikutip dari The Story of Prophet Muhammad Night Journey (Isra Miraj) from Earth to Heaven in Islam (2016) karya Muham Dragon Sakura, peristiwa Isra Miraj adalah dua perjalanan Nabi Muhammad SAW yang terjadi dalam satu malam, yakni pada 621.
Secara etimologi, Isra Miraj berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata, yakni "isra" yang berarti perjalanan di malam hari, dan "miraj" yang berarti kenaikan.
Lantas, bagaimana kisah Isra Miraj?
Kisah Isra Miraj
Dilansir dari 优游国际.com, Minggu (27/2/2022), Isra Miraj merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Masjid Al Aqsa di Yerusalem. Kemudian Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit ketujuh atau Sidratul Muntaha.
Kisah Isra Miraj Nabi Muhammad termaktub di dalam kitab suci umat Islam, Al-Qur'an, khususnya di surat Al-Isra.
Isra Miraj kerap dimaknai sebagai perjalanan rohani Nabi Muhammad SAW dalam satu peristiwa.
Akan tetapi, Isra Miraj sebenarnya terdiri dari dua bagian perjalanan Nabi Muhammad SAW, yaitu Isra dan Miraj. Berikut rinciannya:
1. Peristiwa Isra
Peristiwa Isra merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari kabah di Mekkah ke Masjid Al Aqsa yang berada di Yerusalem.
Saat itu, perjalanan dari Kabah ke Masjid Al Aqsa dapat ditempuh dengan kuda atau unta selama satu bulan.
Namun, Nabi Muhammad SAW dapat menempuh perjalanan tersebut hanya dalam semalam dengan mengendarai buraq.
Buraq digambarkan memiliki tubuh seperti kuda putih dengan sayap dan ekor burung merak.
Sesampainya di Masjid Al Aqsa, Nabi Muhammad SAW dikisahkan memimpin para nabi terdahulu untuk melaksanakan ibadah shalat dua rakaat.
2. Peristiwa Miraj
Masih dilansir dari sumber yang sama, Miraj merupakan perjalanan Nabi Muhammad dari Masjid Al Aqsa menujut ke langit ketujuh atau Sidratul Muntaha.
Di tiap tingkatan langit tersebut, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan nabi-nabi terdahulu. Nabi-nabi tersebut di antaranya:
Perintah shalat 5 waktu
Dalam perjalanan itu, Nabi Muhammad mendapatkan perintah agar umat Islam menunaikan shalat lima waktu dalam sehari.
Namun pada mulanya, Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk melaksanakan ibadah shalat sebanyak 50 kali dalam sehari.
Nabi Muhammad SAW sendiri pernah diingatkan oleh Nabi Musa AS bahwa jumlah tersebut telalu besar. Menurut Nabi Musa, perintah salat 50 kali dalam sehari itu akan menyulitkan umat Muhammad SAW.
Dikutip dari 优游国际 TV, Nabi Muhammad SAW kemudian meminta keringanan kepada Allah SWT melalui malaikat Jibril.
Jibril mengantarkan Nabi Muhammad menuju Allat SWT untuk meminta keringanan.
Lalu, Allah SWT memberikan keringanan bagi umat Nabi Muhammad, yakni shalat 10 kali dalam sehari.
Perintah itu masih dianggap sulit hingga kemudian Nabi Muhammad SAW kembali meminta keringanan lagi sampai diizinkan memperoleh ketentuan shalat 5 kali dalam sehari.
Kembali ke Mekah
Setelah perjalanan tersebut, Nabi Muhammad SAW segera kembali ke Mekah dan menceritakan kisah Isra Miraj-nya.
Namun, kisah tersebut tidak diterima dengan mudah oleh pengikutnya meskipun Nabi Muhammad SAW sudah memberikan berbagai bukti.
Salah satu bukti faktual yang ditunjukkan adalah ketika Nabi Muhammad melihat gerombolan musafir yang melakukan perjalanan dan sebentar lagi akan tiba di Mekah.
Sejarah mencatat, Abu Bakar, sahabat Nabi, menjadi orang pertama yang menerima Isra Miraj tersebut.
Hingga kini, Isra Miraj diperingati sebagai hari besar oleh umat Islam di seluruh penjuru dunia.
/tren/read/2023/02/17/120500765/kisah-isra-miraj-perjalanan-nabi-muhammad-dan-perintah-shalat-5-waktu