优游国际

Baca berita tanpa iklan.
Salin Artikel

Kutub Magnet Utara Bumi Berpindah, Apakah Sistem Navigasi Jadi Kurang Akurat?

KOMPAS.com - Kutub magnet utara bumi, yang menjadi dasar dari sistem navigasi global, ternyata tidak diam di tempat.

Bahkan, dalam beberapa dekade terakhir, pergerakannya semakin cepat menuju arah Siberia.

Fenomena ini telah menarik perhatian para ilmuwan di seluruh dunia dan menjadi bahan perbincangan di media sosial seperti yang diungkapkan oleh akun X @BrianRoemmele.

Sejak awal kutub magnet utara tidak pernah diam

Dikutip dari National Geographic, Selasa (5/2/2019), sejak pertama kali ditemukan oleh James Clark Ross pada tahun 1831 di wilayah Kanada, kutub magnet utara terus bergerak.

Pada awal abad ke-20, kecepatannya hanya sekitar 15 kilometer per tahun.

Namun, data terbaru menunjukkan peningkatan signifikan hingga mencapai kecepatan rata-rata 55 kilometer per tahun pada tahun 2000-an.

Pergerakan ini membawa kutub magnet utara Bumi melintasi Samudra Arktik menuju Siberia.

Berdasarkan laporan World Magnetic Model (WMM) Annual Report 2022, sejak 2020, kecepatan rata-rata kutub magnet utara Bumi mencapai 43 kilometer per tahun.

Dikutip dari Newsweek, Kamis (23/3/2023), ahli Geofisika dari British Geological Survey (BGS), Ciaran Beggan memperkirakan kutub magnetik utara Bumi bisa mencapai pantai Siberia dalam waktu sekitar 30-40 tahun jika bergerak dengan kecepatan dan arah yang tetap konstan seperti saat ini.

Dampak pergerakan kutub magnet utara Bumi

Pergerakan kutub magnet utara Bumi ini berdampak pada sistem navigasi yang kita gunakan sehari-hari.

Seperti yang kita tahu, sistem navigasi di ponsel, kapal laut, hingga pesawat terbang bergantung pada model magnetik dunia (WMM) yang menggambarkan medan magnet bumi.

"Pergerakan ini menyebabkan perubahan kecil pada bentuk dan lokasi zona pemadaman WMM, yang menyebabkan akurasi kompas berkurang," tulis para peneliti dalam laporan State of The Geomagnetic Field tahun 2022.

Akurasi sistem navigasi yang berkurang ini mulai disadari oleh para peneliti pada awal tahun 2018.

Menurut laporan Nature tahun 2019, peneliti dari Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) dan BGS saat itu sedang melakukan pengecekan tahunan ketika mendapati model navigasi menemukan variasi dari medan magnet Bumi.

Para peneliti kemudian menyadari hal model navigasi menjadi tidak akurat dan telah mencapai batas dari kesalahan navigasi.

Dari hal inilah peneliti kemudian menemukan bahwa kutub magnetik utara Bumi sedang bergerak menuju Siberia.

Inilah mengapa model navigasi yang kita pergunakan saat ini harus terus diperbarui agar tetap akurat.

Menurut laman NASA, meski mempengaruhi sistem navigasi dan teknologi lainnya, tapi belum ada bukti bahwa pergerakan ini menimbulkan dampak langsung bagi kehidupan di Bumi.

Mengapa kutub magnet Bumi terus bergerak?

Pergerakan kutub magnet utara Bumi disebabkan oleh perubahan yang terjadi pada inti bumi.

Seperti yang kita ketahui, sebagian besar inti Bumi terdiri dari besi cair dan menciptakan medan magnet yang mengelilingi planet kita.

Pergerakan besi cair di inti bumi inilah yang menyebabkan medan magnet, termasuk kutub magnet utara Bumi, ikut bergerak.

Hingga kini, para ilmuwan terus memantau dan mengamati pergerakan kutub magnet utara Bumi menggunakan berbagai metode, termasuk observatorium magnetik di darat dan satelit seperti Swarm milik Badan Antariksa Eropa (ESA).

Data-data yang dikumpulkan dari observatorium dan satelit ini digunakan untuk memperbarui model magnetik dunia dan memprediksi pergerakan kutub magnet utara Bumi di masa mendatang.

/tren/read/2024/11/18/173000265/kutub-magnet-utara-bumi-berpindah-apakah-sistem-navigasi-jadi-kurang-akurat

Terkini Lainnya

Cara Memilih Kursi KA Ranggajati dengan Akses Jendela Penuh, Nomor Berapa Saja?

Cara Memilih Kursi KA Ranggajati dengan Akses Jendela Penuh, Nomor Berapa Saja?

Tren
Kisah Pesawat Afriqiyah Airways 771, Terjun Bebas Saat Hendak Mendarat, Hanya 1 Penumpang yang Selamat

Kisah Pesawat Afriqiyah Airways 771, Terjun Bebas Saat Hendak Mendarat, Hanya 1 Penumpang yang Selamat

Tren
Hasil Memulung Barang Bekas, Legiman Bisa Berangkat Haji Bersama Istri Tahun Ini

Hasil Memulung Barang Bekas, Legiman Bisa Berangkat Haji Bersama Istri Tahun Ini

Tren
Ini 7 Cara Cek Tagihan Listrik PLN via Online

Ini 7 Cara Cek Tagihan Listrik PLN via Online

Tren
Mengenal 9 Wali Songo, Nama Asli dan Wilayah Dakwahnya

Mengenal 9 Wali Songo, Nama Asli dan Wilayah Dakwahnya

Tren
Tanda-tanda Kolesterol Tinggi di Kaki yang Jarang Disadari, Apa Saja?

Tanda-tanda Kolesterol Tinggi di Kaki yang Jarang Disadari, Apa Saja?

Tren
14 Makanan yang Bantu Jaga Kesehatan Mata, Apa Saja?

14 Makanan yang Bantu Jaga Kesehatan Mata, Apa Saja?

Tren
5 Kelompok Orang yang Lebih Berisiko Terkena Kanker Kolorektal, Siapa Saja?

5 Kelompok Orang yang Lebih Berisiko Terkena Kanker Kolorektal, Siapa Saja?

Tren
Ramai soal Kabel Listrik Magelang Ditanam Dalam Tanah, Ini Penjelasan PLN

Ramai soal Kabel Listrik Magelang Ditanam Dalam Tanah, Ini Penjelasan PLN

Tren
Resmi, Rincian Tarif Listrik Golongan Subsidi dan Non-subsidi per 12 Mei 2025

Resmi, Rincian Tarif Listrik Golongan Subsidi dan Non-subsidi per 12 Mei 2025

Tren
Gejala dan Faktor Risiko Penyakit Tuberkulosis, Apa Saja?

Gejala dan Faktor Risiko Penyakit Tuberkulosis, Apa Saja?

Tren
Duduk Perkara FIFA Sanksi PSSI Imbas Suporter Lakukan Diskriminasi kepada Bahrain

Duduk Perkara FIFA Sanksi PSSI Imbas Suporter Lakukan Diskriminasi kepada Bahrain

Tren
Studi Terbaru: Ini 14 Jenis Kanker yang Meningkat di Kalangan Muda AS

Studi Terbaru: Ini 14 Jenis Kanker yang Meningkat di Kalangan Muda AS

Tren
Pembantaian Dukun Santet 1998, Sejarah Kelam yang Kisahnya Kini Diangkat Menjadi Film

Pembantaian Dukun Santet 1998, Sejarah Kelam yang Kisahnya Kini Diangkat Menjadi Film

Tren
BMKG Ungkap Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 12-13 Mei 2025

BMKG Ungkap Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 12-13 Mei 2025

Tren
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke