优游国际

10 Makanan untuk Kendalikan Tekanan Darah Tinggi, Apa Saja?

KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis ketika tekanan darah dalam arteri berada di atas batas normal.

Kondisi ini sering dijuluki "pembunuh senyap", karena umumnya tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, namun bisa berdampak serius jika dibiarkan tanpa penanganan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seseorang dikatakan mengalami tekanan darah tinggi jika tekanan darahnya mencapai atau melebihi 140/90 mmHg.

Meski cukup umum, hipertensi bukanlah hal sepele. Dalam jangka panjang, tekanan darah tinggi bisa meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, hingga gagal ginjal.

Nah, pola makan bagaimanapun adalah satu faktor penting yang dapat memengaruhi tekanan darah.

Ada makanan tertentu yang bisa memicu naiknya tekanan darah. Ada pula makanan yang justru dapat membantu mengendalikan tekanan darah agar tetap stabil.

Lantas, apa saja makanan yang baik untuk penderita hipertensi?

Makanan yang dapat mengendalikan tekanan darah

Tekanan darah tinggi memang bisa membahayakan jika tidak dikontrol dengan baik. Selain obat dari dokter, pola makan sehat juga memainkan peran penting dalam menjaga tekanan darah tetap stabil.

Beberapa makanan tertentu terbukti membantu menurunkan tekanan darah secara alami, karena mengandung kalium, magnesium, dan serat.

Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah beragam pilihan makanan untuk kendalikan tekanan darah tinggi:

1. Pisang

Dikutip dari Times of India, menurut Dr. Sanjay Bhat, Konsultan Senior Kardiologi Intervensional dari Rumah Sakit Aster CMI Bangalore di India, pisang adalah buah yang kaya akan kalium.

Kalium sendiri merupakan mineral yang membantu menyeimbangkan kadar natrium (garam) dalam tubuh.

Natrium yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga mengonsumsi pisang secara rutin dapat membantu menurunkannya secara alami.

2. Sayuran hijau

Bayam, kangkung, sawi, dan lobak adalah contoh sayuran hijau yang sangat baik untuk penderita hipertensi.

Sayuran ini rendah garam namun tinggi kalium dan magnesium, dua zat penting untuk menjaga tekanan darah tetap normal.

3. Buah bit

Buah bit mengandung nitrat alami yang dapat membantu membuka pembuluh darah dan memperlancar aliran darah.

Mengonsumsi jus bit atau buahnya langsung diyakini bisa membantu menurunkan tekanan darah hanya dalam beberapa jam.

4. Gandum utuh (oatmeal)

Sarapan dengan oatmeal bukan hanya mengenyangkan, tapi juga menyehatkan.

Oatmeal mengandung beta-glukan, sejenis serat yang terbukti membantu menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik.

5. Buah beri

Blueberry, stroberi, dan rasberi kaya akan flavonoid, yaitu antioksidan yang memiliki efek menurunkan tekanan darah.

Konsumsi buah beri secara teratur bisa memberikan manfaat besar bagi kesehatan jantung.

6. Ikan berlemak

Salmon, makarel, dan sarden merupakan contoh ikan berlemak yang mengandung omega-3 tinggi. Asam lemak ini bermanfaat untuk mengurangi peradangan dan membantu menjaga tekanan darah tetap stabil.

7. Bawang putih

Bawang putih mengandung senyawa allicin yang dapat membantu melemaskan pembuluh darah dan memperlancar sirkulasi darah.

Baik dikonsumsi mentah atau matang, bawang putih bisa menjadi tambahan sehat dalam menu sehari-hari.

8. Cokelat hitam

Cokelat hitam dengan kandungan kakao minimal 70 persen mengandung flavonoid yang membantu melebarkan pembuluh darah.

Efek ini dapat membantu menurunkan tekanan darah, namun tetap perlu dikonsumsi secukupnya.

9. Yogurt rendah lemak

Yogurt adalah sumber kalsium dan kalium yang baik, yakni dua zat gizi penting untuk tekanan darah.

Pilih yogurt rendah lemak tanpa tambahan gula agar manfaatnya lebih optimal.

10. Buah delima

Buah delima mengandung antioksidan yang tinggi dan telah terbukti dalam berbagai studi dapat membantu menurunkan tekanan darah jika dikonsumsi secara rutin.

Nikmati sebagai jus tanpa gula atau taburkan bijinya di salad dan yogurt.

Dengan mengatur pola makan dan memilih makanan yang tepat, tekanan darah diyakini bisa lebih mudah dikendalikan secara alami.

Tetap ingat untuk menyeimbangkan pola hidup sehat dengan olahraga rutin, tidur cukup, dan menghindari stres berlebih.