ÓÅÓιú¼Ê

Baca berita tanpa iklan.

Berkaca dari Kematian Anak Gajah di Aceh, Ini Bahayanya Jerat Pemburu

ÓÅÓιú¼Ê.com - 22/11/2021, 12:00 WIB
Mela Arnani,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus kematian bayi gajah dengan kondisi belalai terluka parah yang ditemukan di kawasan hutan Desa Alue, Meuraksa, Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya menyedot perhatian publik.

Anak gajah Sumatera ini ditemukan oleh tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) pada 14 November lalu. Gajah kecil tersebut ditemukan dalam kondisi terjerat perangkap babi.

Gajah berjenis kelamin betina, berumur sekitar satu tahun ini sempat mendapatkan perawatan di BKSDA Aceh.

Seperti apa bahaya jerat pemburu bagi hewan dan satwa dilindungi? 

Baca juga:

Sangat berbahaya bagi hewan dilindungi

Pengkampanye Hutan dan Perkebunan WALHI Uli Arta Siagian menjelaskan bahwa jerat yang dipasang pemburu sangat berbahaya bagi hewan dilindungi.

Dalam intensitas tinggi, jerat ini bahkan dapat menyebabkan kepunahan.

“Jerat yang biasanya digunakan pemburu untuk melumpuhkan hewan dilindungi seperti gajah, harimau, dan lain-lain sangat berbahaya. Dan dalam intensitas yang tinggi dapat membuat hewan-hewan ini punah,” kata Uli, saat dihubungi ÓÅÓιú¼Ê.com, Minggu (21/11/2021).

Dia menambahkan, jerat yang dipasang pemburu akan membuat hewan yang disasar menjadi lumpuh, terluka, hingga mati.

“Hewan yang terjerat dan berhasil dilumpuhkan, dijual bagian-bagian tubuhnya yang mahal,” ujar dia.

Menurut dia, pemerintah dapat melakukan proteksi atau perlundungan terhadap habitat, khususnya koridor gajah atau hewan yang dilindungi.

“Habitat dan koridor hewan dilindungi adalah hutan,” tegas dia.

Faktanya, lanjut Uli, kerusakan hutan yang menjadi habitat dan koridor tersebut dalam keadaan rusak.

“Atau beralih fungsi menjadi konsesi perusahaan-perusahaan atau perkebunan,” ucap dia.

Tak hanya itu, pemerintah perlu untuk membongkar aktor dan jejaring perdagangan satwa yang dilindungi.

Adapun pelaku dapat diberikan hukuman yang memberikan efek jera, seperti memberikan hukuman yang lama.

Baca juga: Mengapa Gajah Punya Belalai yang Panjang?

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi ÓÅÓιú¼Ê.com
Network

Copyright 2008 - 2025 ÓÅÓιú¼Ê. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses ÓÅÓιú¼Ê.com
atau