Mengutip , ahli biologi molekuler di Institute of Molecular Biotechnology di Wina, Dr Ulrich Elling menuturkan, perkiraan pertama menunjukkan varian Omicron mungkin 500 persen lebih menular dari Delta.
Kendati demikian, infeksi dengan varian baru belum tentu lebih parah daripada infeksi dengan varian sebelumnya.
Tetapi ada tanda-tanda bahwa varian baru ini menyebar lebih cepat serta dapat menempatkan sistem kesehatan nasional di bawah tekanan yang lebih besar dan lebih cepat.
Saat ini, para ilmuwan tidak memiliki cukup data untuk mengetahui seberapa berbahaya varian ini.
BioNTech, yang bersama dengan Pfizer telah mengembangkan vaksin yang paling banyak digunakan di dunia, mengatakan paling lambat dua minggu untuk mendapat lebih banyak data dari pengujian harus tersedia.
Data ini akan memberikan informasi lebih lanjut tentang kemungkinan Omicron bisa menjadi varian pelarian yang memerlukan penyesuaian vaksin jika menyebar secara global.
Baca juga: Daftar Negara yang Sudah Melaporkan Varian Omicron dari Afrika Selatan
Hingga saat ini, semua negara anggota Uni Eropa menangguhkan perjalanan dari tujuh negara Afrika Selatan pada Jumat (26/11/2021).
Amerika Serikat (AS) juga bergerak untuk membatasi perjalanan bagi warga negara non-AS dari Afrika Selatan dan tujuh negara lainnya mulai Senin (29/11/2021).
Tercatat sudah ada enam negara yang mengonfirmasi temuan kasus Covid-19 varian Omicron. Mereka adalah Israel, Hong Kong, Belgia, Jerman, Inggris, dan Italia.