ÓÅÓιú¼Ê

Baca berita tanpa iklan.

500 Persen Lebih Menular, Apakah Omicron Lebih Ganas dari Delta?

ÓÅÓιú¼Ê.com - 28/11/2021, 17:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Varian virus corona penyebab Covid-19 dengan nomor B.1.1.529 yang diberi nama Omicron disebut-sebut lebih cepat menular. 

Varian ini pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan.

Sebelumnya ilmuwan Afrika Selatan mendeteksi sejumlah kecil varian, yang disebut B.1.1529, pada Selasa (23/11/2021), dalam sampel penelitian dari tanggal 14 hingga 16 November 2021.

Baca juga: Mengenal Varian Corona B.1.1.529 Omicron yang Bisa Lebih Berbahaya

Mendapat perhatian WHO

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan mutasi Omicron ke dalam Variant of Concern (Voc) atau varian yang menjadi perhatian.

Kategori VoC mengindikasikan bahwa varian tersebut berpotensi menyebabkan peningkatan penularan dan angka kematian akibat Covid-19.

Tapi, benarkah Omicron lebih ganas dibandingkan varian Delta?

Lebih ganas dari varian Delta?

Diketahui, varian Delta saat ini merupakan mutasi Covid-19 yang paling dominan di dunia.

Varian Delta bahkan menyebabkan lonjakan kasus besar di banyak negara, tak terkecuali Indonesia.

Melansir , butuh sekitar dua bulan bagi varian Delta untuk diberi label VoC oleh WHO. Sementara itu, Omicron, telah menerima klasifikasi itu dalam waktu 72 jam setelah terdeteksi.

Kekhawatiran varian baru Omicron adalah tingginya jumlah mutasi yang mencapai 32 pada protein spike.

Sebagai perbandingan, varian Delta yang dianggap sangat menular hanya memiliki delapan mutas.

Meski jumlah mutasi pada protein lonjakan bukanlah indikasi yang tepat tentang betapa berbahayanya varian baru, hal itu menunjukkan bahwa sistem kekebalan manusia mungkin merasa lebih sulit untuk melawan varian baru.

Artinya, ada indikasi bahwa Omicron dapat lolos dari respons imun, sehingga membuat kita berisiko lebih besar.

Baca juga: 6 Fakta Varian Covid-19 Omicron B.1.1.529 yang Disebut Lebih Menular

 

500 lebih menular dari Delta?

Mengutip , ahli biologi molekuler di Institute of Molecular Biotechnology di Wina, Dr Ulrich Elling menuturkan, perkiraan pertama menunjukkan varian Omicron mungkin 500 persen lebih menular dari Delta.

Kendati demikian, infeksi dengan varian baru belum tentu lebih parah daripada infeksi dengan varian sebelumnya.

Tetapi ada tanda-tanda bahwa varian baru ini menyebar lebih cepat serta dapat menempatkan sistem kesehatan nasional di bawah tekanan yang lebih besar dan lebih cepat.

Saat ini, para ilmuwan tidak memiliki cukup data untuk mengetahui seberapa berbahaya varian ini.

BioNTech, yang bersama dengan Pfizer telah mengembangkan vaksin yang paling banyak digunakan di dunia, mengatakan paling lambat dua minggu untuk mendapat lebih banyak data dari pengujian harus tersedia.

Data ini akan memberikan informasi lebih lanjut tentang kemungkinan Omicron bisa menjadi varian pelarian yang memerlukan penyesuaian vaksin jika menyebar secara global.

Baca juga: Daftar Negara yang Sudah Melaporkan Varian Omicron dari Afrika Selatan

Tedeteksi di sejumlah negara

Hingga saat ini, semua negara anggota Uni Eropa menangguhkan perjalanan dari tujuh negara Afrika Selatan pada Jumat (26/11/2021).

Amerika Serikat (AS) juga bergerak untuk membatasi perjalanan bagi warga negara non-AS dari Afrika Selatan dan tujuh negara lainnya mulai Senin (29/11/2021).

Tercatat sudah ada enam negara yang mengonfirmasi temuan kasus Covid-19 varian Omicron. Mereka adalah Israel, Hong Kong, Belgia, Jerman, Inggris, dan Italia.

 

Belum terdeteksi di Indonesia

Dikutip dari ÓÅÓιú¼Ê.com (28/11/2021), Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmidzi memastikan bahwa sejauh ini, varian Omicron belum terdeteksi di Indonesia.

“Belum ditemukan (kasus virus Omicron),” kata Nadia saat dihubungi ÓÅÓιú¼Ê.com, Minggu (28/11/2021).

Antisipasi Pemerintah

Nadia mengatakan, sebagai antisipasi atas penyebaran varian baru ini, dilakukan pengetatan pintu masuk Indonesia sesuai dengan peraturan yang ada.

Selain itu, pemerintah memberlakukan tindakan karantina dan tes RT-PCR.

“(Tes) PCR tiga kali negatif dan karantina tiga atau lima hari tergantung status vaksinasinya,” kata Nadia.

Baca juga: Belum Terdeteksi di Indonesia, Bagaimana Antisipasi Pemerintah terhadap Varian Omicron?

Kemenkes terus memantau varian Omicron dengan melakukan pemeriksaan genom sekuensing pada sejumlah kasus positif. 

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk selalu waspada dan segera melakukan vaksinasi Covid-19.

Nadia juga mengingatkan agar masyarakat menunda kegiatan pada akhir tahun terutama mudik Nataru (Natal dan Tahun Baru).

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenal Varian Corona B.1.1.529

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita ÓÅÓιú¼Ê.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Minat Vasektomi Minim di Indonesia, Dokter Ini Sebut Beberapa Faktornya…

Minat Vasektomi Minim di Indonesia, Dokter Ini Sebut Beberapa Faktornya…

Tren
Apakah Vasektomi Menyakitkan? Simak Penjelasan Dokter Ini…

Apakah Vasektomi Menyakitkan? Simak Penjelasan Dokter Ini…

Tren
Memahami Hipertensi Resisten: Ketika Tekanan Darah Tinggi Sulit Diturunkan

Memahami Hipertensi Resisten: Ketika Tekanan Darah Tinggi Sulit Diturunkan

Tren
Bali 'Blackout' Hari Ini, PLN: Dipicu Kabel Bawah Laut yang Rusak

Bali "Blackout" Hari Ini, PLN: Dipicu Kabel Bawah Laut yang Rusak

Tren
Viral, Video Ketok Palu untuk Atasi Sakit Punggung, Ini Tanggapan Dokter Ortopedi

Viral, Video Ketok Palu untuk Atasi Sakit Punggung, Ini Tanggapan Dokter Ortopedi

Tren
Kronologi Bali Blackout Hari Ini: Listrik Mendadak Padam, PLTU Diduga Gangguan

Kronologi Bali Blackout Hari Ini: Listrik Mendadak Padam, PLTU Diduga Gangguan

Tren
Arkeolog Temukan Harta Karun di Makam Kuno yang Belum Tersentuh Sama Sekali

Arkeolog Temukan Harta Karun di Makam Kuno yang Belum Tersentuh Sama Sekali

Tren
Donald Trump Jadi Sorotan Perayaan May Day di Banyak Negara, Kenapa?

Donald Trump Jadi Sorotan Perayaan May Day di Banyak Negara, Kenapa?

Tren
BMKG: Puncak Musim Kemarau 2025 Diprediksi Tidak Serentak, Berikut Daftar Wilayahnya

BMKG: Puncak Musim Kemarau 2025 Diprediksi Tidak Serentak, Berikut Daftar Wilayahnya

Tren
Media Asing Soroti Bali 'Blackout' Hari Ini, Apa Kata Mereka?

Media Asing Soroti Bali "Blackout" Hari Ini, Apa Kata Mereka?

Tren
Bukan Hanya Gula, Makanan Ini Juga Bisa Picu Diabetes Menurut Dokter

Bukan Hanya Gula, Makanan Ini Juga Bisa Picu Diabetes Menurut Dokter

Tren
Studi Baru: Sering Gunakan Emoji Jadi Salah Satu Ciri Orang Narsistik

Studi Baru: Sering Gunakan Emoji Jadi Salah Satu Ciri Orang Narsistik

Tren
Kaki Kiri Pria di Hong Kong Ini Diamputasi Usai Jalani Akupuntur, Kok Bisa?

Kaki Kiri Pria di Hong Kong Ini Diamputasi Usai Jalani Akupuntur, Kok Bisa?

Tren
Tanda-tanda Gula Darah Tinggi di Malam Hari yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Tanda-tanda Gula Darah Tinggi di Malam Hari yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Tren
Dedi Mulyadi Rencanakan Vasektomi Jadi Syarat Penerima Bansos di Jabar, Berapa Biayanya?

Dedi Mulyadi Rencanakan Vasektomi Jadi Syarat Penerima Bansos di Jabar, Berapa Biayanya?

Tren
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi ÓÅÓιú¼Ê.com
Network

Copyright 2008 - 2025 ÓÅÓιú¼Ê. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses ÓÅÓιú¼Ê.com
atau