KOMPAS.com - PT Pindad meluncurkan kendaraan militer berjuluk Sanca, hasil transfer teknologi antara Indonesia dengan Thales, Australia pada 2016.
Dilansir dari laman , Sanca diklaim sebagai kendaraan lapis baja anti ranjau pertama Indonesia.
Sanca berguna untuk mendukung operasi militer, didesain untuk melakukan berbagai misi, memadukan ledakan tingkat tinggi, dan perlindungan balistik dengan mobilitas off-road.
Secara khusus, Sanca disesuaikan dengan misi-misi baru Tentara Nasional Indonesia (TNI) seperti peace keeping dan operasi pasukan khusus.
Baca juga: Spesifikasi KRI Bontang-907, Kapal Perang TNI AL yang Bisa Isi BBM dari Tengah Laut
Lantas, seperti apa spesifikasi Sanca?
Dilansir dari , pemberian nama Sanca yang merupakan kendaraan lapis baja anti ranjau pertama di Indonesia ini dilakukan Menteri Pertahanan (Menhan) saat itu Ryamizard Ryacudu.
Sanca memperluas jangkauan PT Pindad sebagai tambahan model Anoa, Komodo, dan Badak.
Sanca merupakan hasil kolaborasi ekstensif antara Pindad dengan Thales, termasuk pengembangang konten lokal khusus yang akan menguntungkan perusahaan pertahanan Indonesia.
Selain itu, juga akan meningkatkan keahlian Indonesia di bidang kendaraan anti ranjau.
Baca juga: Spesifikasi Pesawat CN235 Produksi PT Dirgantara Indonesia
Dilansir dari laman , Sanca adalah varian kendaraan khusus yang didesain sebagai kendaraan angkut anti ranjau yang dapat mengangkut 12 orang personel.
Bodi dari kendaraan ini dirancang untuk dapat menahan ledakan yang berasal dari bawah kendaraan setara dengan 8 kilogram ranjau (Stanag Level 3).
Selain itu, bodi Sanca juga dirancang untuk dapat menahan laju peluru kaliber 5,56 serta 7,62 mm (Stanag Level 2).
Kendaraan ini digerakan oleh mesin diesel yang dapat menggerakan keseluruhan beban kendaraan sebesar 15,4 ton.
Baca juga: Spesifikasi Helikopter Panther AS 565 TNI AL: Anti Kapal Selam dan Dibekali Rudal Jarak Jauh
Spesifikasi:
Baca juga: Spesifikasi KRI Bubara-868 dan KRI Gulamah-869, Kapal Perang Karya Anak Bangsa