"Hatinya hancur karena Mahsa Amini. Dia bilang dia tidak akan tinggal diam. Mereka membunuhnya dengan enam peluru," imbuh dia.
Baca juga: Deretan Pejabat Iran yang Terinfeksi Virus Corona
Dilansir dari pemberitaan , Minggu (25/9/2022), hampir 200 mil jauhnya, di Rasht, laporan lain muncul bahwa seorang mahasiswa arkeologi Universitas Kashan ditangkap selama aksi protes.
Mahasiswa bernama Alireza Ghamgosar itu mengalami serangan pisau di Penjara Lakan di Sabze Meydan, Rasht, Iran, dan mendapat penolakan untuk mengakses ke perawatan medis.
Keluarganya menuturkan, Ghamgosar menelepon pada 25 September 2022 dan mengatakan bahwa dirinya ditikam dari belakang setelah ditahan pada 21 September 2022.
Kendati demikian, tidak ada rincian lain soal serangan tersebut, termasuk siapa pelakunya.
Adapun saat ini, Alireza Ghamgosar tengah mendapatkan perawatan di sebuah klinik.
Baca juga: Selain Jokowi, Ini Tokoh Muslim Indonesia Paling Berpengaruh di Dunia 2022
Masih dari The Jerusalem Post, Organisasi Mujahidin Rakyat Iran (MEK) menyampaikan ada sekitar 1.800 orang ditangkap di Teheran.
Penangkapan tersebut seiring dengan berkecamuknya aksi protes di 31 provinsi di seluruh negeri.
Sementara itu, baru-baru ini media resmi Iran menginformasikan, sebanyak 35 orang telah tewas selama aksi protes.
Namun, menurut laporan tidak resmi, jumlah korban tewas jauh lebih tinggi dari angka tersebut.
Demonstrasi yang dipantik oleh kematian Mahsa Amini ini merupakan unjuk rasa terbesar yang melanda Iran, sejak demo harga bahan bakar pada 2019.
Baca juga: Fakta Menarik Serial Ms Marvel, Superhero Muslim Pertama yang Digarap 4 Sutradara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.