KOMPAS.com - Unggahan video yang memperlihatkan petir terekam menyambar puncak Gunung Merapi, viral di media sosial.
Peristiwa itu terekam kamera CCTV dari Frekom: Tagana DIY, Selasa (11/10/2022) sekitar pukul 16.44 WIB.
"Petir terekam menyambar Puncak Merapi," demikian narasi yang dituliskan akun Instagram @merapi_uncover, Selasa.
Hingga Rabu (12/10/2022) siang, unggahan video tersebut telah disukai lebih dari 6.600 pengguna Instagram.
优游国际.com telah mendapatkan izin dari Ketua 1 Frekom Suparjo untuk menggunakan video CCTV tersebut sebagai bahan pemberitaan.
Baca juga: Viral, Video Petir Disebut Menyambar Candi Borobudur, Benarkah?
Lihat postingan ini di Instagram
Baca juga: Bocah 5 Tahun Diduga Tersambar Petir di Sumut dan Tak Mengalami Luka Bakar, Ini Kata Dokter
Lantas, apa penyebab sambaran petir di puncak Merapi?
Peneliti Pusat Sains Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menyebut fenomena itu sebagai petir vulkanik.
Menurutnya, petir vulkanik biasa muncul dari gunung yang mengeluarkan gumpalan kolom abu yang tebal seperti di puncak Merapi.
"Berbeda dengan di Mauna Kea (Hawaii) yang gunungnya mengeluarkan lava pijar cair sehingga tidak memungkinkan untuk terjadi pemisahan muatan," ujarnya, saat dihubungi 优游国际.com, Rabu (12/10/2022).
Ia mengatakan, gumpalan itu terbentuk dari lontaran partikel-partikel kecil yang terkompresi di bawah gunung berapi.
Baca juga: Heboh Asteroid Akan Tabrak Bumi dan Sebabkan Ledakan pada 22 Oktober 2022, Ini Kata BRIN
Dikarenakan partikel atmosfer di sekitarnya kurang padat dibandingkan dengan gumpalan tersebut dan partikel-partikel pada gumpalan saling bergesekan, akibatnya terjadi pemisahan muatan.
"Pemisahan muatan inilah yang ketika semakin besar menyebabkan awan di sekitarnya tidak mampu menahan aliran listrik, sehingga aliran listrik mengalir dari muatan positif ke muatan negatif yang kemudian dikenal sebagai petir," tutur Andi.
Ia menyebut, ada yang mengatakan bahwa gesekan terjadi karena perbedaan suhu antara udara di sekitar dengan lontaran partikel vulkanik.
"Justru perbedaan suhu ini timbul sebagai implikasi atau akibat dari perbedaan densitas/kerapatan antara udara di atmosfer yang kurang rapat dengan lontaran partikel vulkanik yang lebih rapat," tandasnya.
Baca juga: Viral, Unggahan Pelangi Melingkari Awan, Ini Penjelasan BRIN
Dihubungi terpisah, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Agus Budi Santoso mengatakan, fenomena kilatan petir terekam baik di stasiun seismik maupun CCTV Gunung Merapi.