KOMPAS.com - Ketupat menjadi salah satu menu khas di perayaan hari raya Idul Fitri.
Hampir tiap rumah menyediakan menu karbohidrat satu ini.
Biasanya ketupat disandingkan dengan opor atau masakan bersantan lainnya.
Lantas, mengapa ketupat selalu ada di hari raya Idul Fitri?
Baca juga: Lebaran Ketupat
Dilansir dari , ketupat pertama kali dikenalkan oleh Sunan Kalijaga.
Sunan Kalijaga adalah salah satu dari 9 wali atau Walisongo yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.
Menurut , Sunan Kalijaga menjadikan ketupat sebagai budaya yang mengandung filosofi nilai keislaman.
Awalnya, ketupat dikenal dalam kegiatan Bakda Lebaran dan Bakda Kupat.
Bakda lebaran dimulai sejak pelaksanaan shalat Id.
Sementara Bakda Kupat adalah budaya yang dimulai sepekan setelah hari raya Idul Fitri.
Pada saat itu, masyarakat akan menganyam daun kelapa (janur) dan mempersiapkan hidangan ketupat.
Caranya dengan memasukkan beras ke dalam anyaman dan mengukusnya hingga matang.
Selanjutnya, ketupat akan dibagiakan kepada kerabat terdekat dan orang-orang yang lebih tua.
Baca juga: Cara Mudah Membuat Ketupat dan Sambal Goreng Kentang Lebaran 2022
Dilansir dari (21/5/2020), Sejarawan Universitas Padjadjaran Bandung Fadly Rahman menjelaskan bahwa ketupat mewakili dua simbolisasi yaitu ngaku lepat dan laku papat.
Ngaku lepat berarti mengakui kesalahan. Sementara laku papat atau empat kali merupakan cerminan dari wujud empat sisi dari ketupat.