KOMPAS.com – Rasa percaya diri tidak selalu hadir begitu saja, bahkan pada orang yang tampak tangguh di luar.
Banyak dari kita masih merasa gugup saat berbicara di depan umum, ragu mengambil keputusan, atau cemas menghadapi tantangan baru, meski punya pengalaman dan kemampuan yang memadai.
Psikolog Dian Sartika Dewi, M.Psi., menjelaskan bahwa kepercayaan diri adalah keterampilan psikologis yang bisa dilatih dan dibentuk secara sadar.
"Bukan soal bisa atau tidak, tapi apakah seseorang mau melihat dirinya sendiri dengan lebih realistis dan jujur," kata Dian kepada ÓÅÓιú¼Ê.com, Selasa (29/4/2025).
Kepercayaan diri, menurutnya, erat kaitannya dengan kesiapan mental menerima ketidaksempurnaan serta membangun pemahaman yang sehat tentang diri sendiri.
Ia membagikan empat pendekatan praktis yang bisa dilakukan untuk memperkuat rasa percaya diri, khususnya di usia dewasa.
Baca juga:
Langkah awal untuk membangun ulang kepercayaan diri adalah mengakui bahwa kita sedang membutuhkannya. Tahap ini disebut readiness, kesadaran penuh untuk berubah dan berkembang.
“Seseorang baru bisa berubah kalau dia mau jujur pada dirinya sendiri,” ujar Dian.
Proses ini mencakup evaluasi terhadap penyebab utama rasa tidak percaya diri, seperti pengalaman gagal atau standar yang terlalu tinggi.
Baca juga:
Kepercayaan diri tumbuh saat kita punya gambaran yang seimbang tentang diri sendiri, tidak hanya fokus pada kelebihan, tetapi juga menerima kekurangan.
Menurut Dian, banyak orang kehilangan kepercayaan diri karena menetapkan standar yang tidak realistis.
Padahal, mengenali potensi dan batas diri dapat membantu kita menetapkan target yang sesuai dan memberi ruang untuk berkembang tanpa tekanan berlebihan.
Baca juga:
Mengatur emosi adalah fondasi penting dalam membangun kepercayaan diri. Dian menyarankan dua teknik yang mudah dipraktikkan: meditasi dan grounding.
“Meditasi memberi jeda agar kita tidak langsung reaktif. Sementara grounding membantu kita ‘turun ke bumi’, kembali fokus ke saat ini dan menjauh dari pikiran negatif,” jelasnya.
Studi dalam Mindfulness juga menunjukkan bahwa meditasi harian selama dua minggu dapat meningkatkan self-esteem dan mengurangi self-critical thinking pada orang dewasa.