KOMPAS.com - Banyak orang suka mengonsumsi sayur dan buah dengan berbagai alternatif, salah satunya adalah dibuat jus.
Jus buah dan sayuran dinilai menjadi cara yang praktis untuk tetap mengkonsumsi makanan bergizi, alih-alih langsung memakannya.
Selain itu, rasa pada jus buah dan sayuran dinilai lebih enak dan dapat menetralisir rasa. Sebagian orang beranggapan sayur memiliki rasa pahit dan hambar ketika dimakan langsung.
Muncul di media sosial pertanyaan mengenai konsumsi jus manakah yang lebih baik; disaring terlebih dahulu atau diminum bersama seratnya? Berikut kutipan dari media sosial X.
“Gais kalo mau bikin jus begini tuh kalo abis diblender harus disaring dulu ya? katanya kalau langsung diminum nanti ampasnya memperberat kerja ginjal itu benarkah? Kalau itu semua benar, aku minta rekomendasi juicer dong gaiss. Makasih ya.” - @tany***fes
Postingan itu mendapat berbagai macam komentar dari warganet. Mayoritas mengatakan bahwa pernyataan tersebut adalah hoax sebab serat yang ada pada buah dan sayur justru bermanfaat bagi organ dalam tubuh.
KOMPAS.com menghubungi dokter dan ahli gizi masyarakat, Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum, untuk memberikan konfirmasi mengenai hal ini.
Berikut jawaban yang diberikan oleh Tan.
Baca juga: 9 Buah dan Sayuran yang Baik Untuk Kesehatan Ginjal, Apa Saja?
“Jus bukan cara yang tepat dalam mengonsumsi sayur dan buah,” jelas Tan ketika dihubungi oleh KOMPAS.com pada Rabu, (30/04/2025).
Alih-alih mengonsumsi jus buah dan sayuran, Tan menyarankan untuk mengonsumsi secara langsung buah dan sayuran tersebut.
Ia kemudian mengutip postingan dari akun instagramnya, @drtanshotyen, Senin, (05/03/2021), Tan menjelaskan alasan mengapa tidak menganjurkan konsumsi buah dan sayur menjadi jus.
Menurut Tan, buah dan sayur memiliki kandungan serat yang berharga, terutama serat tidak larut yang berfungsi sebagai prebiotik.
Baca juga: 9 Buah Ini Baik Dimakan Saat Perut Kosong, Apa Saja?
Prebiotik dalam buah dan sayur akan menjadi ‘makanan’ bagi probiotik yang ada dalam usus besar.
Hubungan antara prebiotik dan probiotik penting dalam mengatur berat badan serta menjaga kekebalan tubuh.
Selain itu, serat juga berperan dalam mengatur metabolisme lemak dan penyerapan gula ke dalam darah sehingga konsumsi serat cukup mampu menurunkan risiko diabetes.