KOMPAS.com - Stadion Manahan di Kota Solo, Jawa Tengah ditunjuk sebagai venue semifinal dan final Piala Dunia U17.
Adapun, kompetisi yang mempertemukan timnas dari 24 negara itu bakal dilangsungkan di Indonesia pada November-Desember 2023.
Kepastian Stadion Manahan menghelat semifinal dan final Piala Dunia U17 disampaikan Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat menghadiri seleksi Timnas U17 di Stadion Sriwedari, Solo pada Minggu (23/7/2023).
Baca juga: Keistimewaan Stadion Manahan Solo, Calon Venue Final Piala Dunia U-20 Indonesia
Ia juga mengatakan, FIFA bakal berkunjung ke Indonesia untuk melakukan pengecekan stadion yang akan menjadi venue Piala Dunia U17.
"Saya sampaikan FIFA juga akan hadir di bulan ini mengecek lagi seluruh kesiapan fasilitas stadion yang diusulkan untuk U17, kata Erick, dikutip dari .
"Kota Solo akan menjadi tempat semifinal dan final," tambahnya.
Baca juga: Profil Stadion Manahan, Gelanggang Olahraga Versi Mini GBK
Baca juga: Daftar Pemain yang Ikut Seleksi Timnas Indonesia untuk Piala Dunia U17
Lantas, apa alasan Erick menunjuk Stadion Manahan sebagai venue semifinal dan final Piala Dunia U17?
Menurut Erick, Solo adalah kota bersejarah sehingga ia memilih tempat tersebut untuk menghelat laga puncak Piala Dunia U17.
Nilai sejarah Solo dapat dilihat dari gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama di kota ini pada 1948 silam.
"Karena itu saya sampaikan tadi ini kota bersejarah PON pertama ada di sini, siapa tahu sepak bola membuat sejarah," ungkap Erick.
Ia juga berharap agar penunjukkan Stadion Manahan bisa memotivasi peserta seleksi agar mereka menampilkan hal terbaik demi masuk Garuda Muda.
"Sejarah diciptakan oleh kalian, masa depan bangsa yang ikut diseleksi. Ayo menjadi bagian dalam sejarah ini, buktikan diri kalian agar nanti masuk seleksi," kata Erick, dikutip dari .
Baca juga: Jejak Indonesia Raih Medali Emas Sepak Bola di SEA Games
Stadion Manahan yang direncanakan menjadi venue semifinal dan final Piala Dunia U17 adalah salah satu ikon olahraga di Solo.
Dilansir dari laman , Stadion Manahan diresmikan pada 21 Februari 1998 oleh Presiden Soeharto.