KOMPAS.com - Beberapa bibit siklon tropis terus bermunculan di sekitar wilayah Indonesia saat musim kemarau 2025.
Pada Rabu (16/4/2025), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat mendeteksi bibit siklon 97S di wilayah Laut Arafura.
BMKG juga mendapati bibit siklon 96S berkembang menjadi siklon tropis Errol di Samudra Hindia selatan Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (17/4/2025).
Bibit siklon lain yang dideteksi BMKG adalah 99W di wilayah Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya, Senin (28/4/2025).
Lalu, apa yang menyebabkan bibit siklon terus bermunculan saat Indonesia mengalami musim kemarau?
Baca juga: BMKG Deteksi Bibit Siklon 99W Saat Musim Kemarau, Waspadai Hujan Ekstrem
Deputi Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani mengatakan, ada beberapa kondisi lingkungan yang mendukung perkembangan bibit siklon 97S yang terdeteksi pada Rabu (16/4/2025).
Faktor tersebut mencakup gelombang Low Frequency, Kelvin, dan Madden-Julian Oscillation (MJO) di Laut Arafura.
Faktor lainnya adalah suhu muka laut yang hangat 28-30 derajat Celsius, tingkat kelembapan yang cukup tinggi, serta vortisitas hingga lapisan 700 hPa yang cukup.
“Untuk divergensi lapisan atas dalam kategori lemah serta vertical shear yang sedang (20-25 knot), hal tersebut menunjukkan bahwa kondisi lingkungan belum sepenuhnya mendukung perkembangan sistem lebih lanjut,” jelas Andri kepada 优游国际.com, Rabu (16/4/2025).
Baca juga: Potensi Cuaca Buruk akibat Bibit Siklon Tropis 96S Selama Sepekan
Sementara itu, beberapa kondisi lingkungan di sekitar bibit siklon 97S juga menunjukkan kondisi yang baik untuk mendukung perkembangan sistem ini.
Lebih lanjut, Andri menerangkan, perkembangan bibit siklon 99W didukung oleh aktifnya gelombang atmosfer Low Frequency dan MJO yang muncul di sekitar sistem ini.
Pertumbuhan bibit siklon 99W juga dipengaruhi oleh suhu muka laut yang hangat 28-30 derajat Celsius, tingkat kelembapan yang cukup tinggi di setiap lapisan, vortisitas, serta divergensi lapisan atas yang kuat.
Baca juga: Potensi Bibit Siklon Tropis 96S Berubah Jadi Siklon Tropis Tinggi, Berikut Penjelasan BMKG
Dilansir dari laman resmi BMKG, Selasa (29/4/2025), bibit siklon terbaru yang dideteksi BMKG, yaitu 99W berpotensi memberikan dampak tidak langsung di sejumlah wilayah di Indonesia.
Dampak bibit siklon 99W mencakup hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Maluku Utara dan Papua Barat Daya.
Dampak lainnya adalah gelombang tinggi 1,25-2n5 meter di Perairan Pulau Biak, Perairan Sarmi-Mamberamo, dan Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya hingga Papua.