KOMPAS.com - Kasus cacar monyet atau monkeypox di Indonesia masih bertambah jumlahnya.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan ada 30 kasus cacar monyet per hari ini, Kamis (2/11/2023).
Jumlah tersebut meningkat dari sebelumnya 27 kasus per Selasa (31/10/2023).
“Semua laki-laki, penularan melalui kontak seksual,” ucap Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada 优游国际.com, Kamis (2/11/2023).
Baca juga: Apakah Penyakit Cacar Monyet Bisa Jadi Pandemi? Ini Kata Epidemiolog
Nadia mengatakan, kasus cacar monyet sudah menyebar ke luar DKI Jakarta. Berikut sebarannya:
Baca juga: Jumlah Kasus Meningkat, Apakah Cacar Monyet Menyebabkan Kematian?
Nadia menuturkan, orang yang melakukan kontak atau berhubungan seksual berganti-ganti dan dengan banyak pasanganberisiko tinggi tertular cacar monyet.
“Kelompok paling berisiko utama berdasarkan data yang ada adalah laki-laki yang melakukan seks dengan sejenis,” kata Nadia.
Menurut Nadia, hal tersebut didukung oleh jumlah kasus yang terjadi secara global.
"Kalau lihat epidemiologi global juga pada kelompok lelaki seks dengan sejenisnya yang banyak dilaporkan," tuturnya.
Selain kontak seksual, termasuk oral dan anal, penularan cacar monyet juga melalui kontak langsung dengan ruam atau lesi cacar monyet.
Cacar monyet juga bisa tertular secara tidak langsung melalui barang-barang milik penderita.
Baca juga: Indonesia Kembali Konfirmasi Kasus Cacar Monyet, Simak Cara Penularan dan Gejalanya
Dikutip dari 优游国际.com, Kamis (26/10/2023), Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengungkapkan sejumlah gejala yang diderita oleh pasien cacar monyet, yakni:
Baca juga: Kemenkes Sebut Orang Kelahiran di Bawah 1980 Lebih Kebal Cacar Monyet, Mengapa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.