Tim Redaksi
KOMPAS.com - Pemerintah akan membuka pendaftaran sekolah kedinasan mulai besok, Rabu (15/5/2024).
Hal ini diumumkan oleh Plt Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Haryomo Dwi Putranto melalui , Senin (13/5/2024).
Ia mengatakan, ada 30 sekolah kedinasan di bawah naungan delapan kementerian dan lembaga yang akan membuka pendaftaran.
Beberapa dokumen yang dijadikan syarat mendaftar sekolah kedinasan 2024 adalah pasfoto, kartu tanda penduduk (KTP), kartu keluarga (KK), dan ijazah.
“Seleksi ini pada sekolah kedinasan akan dilaksanakan menggunakan computer assist test atau CAT BKN,” ujar Haryomo.
Baca juga: Pendaftaran IPDN Akan Dibuka pada 15 Mei-13 Juni 2024, Kuota 721 Formasi
Pendaftaran sekolah kedinasan dilakukan secara daring melalui laman .
Sementara laman untuk mengakses informasi resmi mengenai pendaftaran sekolah kedinasan bisa diakses melalui .
Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian BKN Suharmen menyampaikan, calon peserta hanya dapat memilih atau mendaftar pada satu sekolah kedinasan saja.
“Dalam hal calon peserta seleksi penerimaan mahasiswa/praja/taruna sekolah kedinasan pada kementerian atau lembaga diketahui mendaftar lebih dari satu sekolah kedinasan yang bersangkutan dinyatakan gugur,” jelas Suharmen.
Baca juga: Pendaftaran STAN Dibuka Mei 2024, Syaratnya Termasuk Nilai UTBK 2024
Suharmen menjelaskan, BKN sudah menyusun jadwal pendaftaran sekolah kedinasan sebagaimana dimuat dalam Surat Plt Kepala BKN Nomor: 3381/B-KS.04.01/SD/2024 tanggal 8 Mei 2024.
Nantinya, calon peserta diharuskan melewati 22 tahapan seleksi sebelum dinyatakan lolos pada sekolah kedinasan yang dituju.
Berikut jadwal pendaftaran sekolah kedinasan 2024:
Baca juga: Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024
Dalam keterangan resmi yang diterima 优游国际.com, Jumat (3/5/2024), pemerintah mengalokasikan 3.445 formasi pada pendaftaran sekolah kedinasan tahun ini.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas mengatakan, pendaftaran sekolah kedinasan disesuaikan dengan kebutuhan zaman.
“Misalkan di STMKG, untuk menghadapi tantangan perubahan iklim. Sedangkan di Politeknik Siber dan Sandi Negara, digitalisasi tak terelakkan sehingga kita butuh talenta terkait cyber security,” ujarnya.