KOMPAS.com - Tidak banyak yang tahu gejala awal munculnya asam urat. Padahal asam urat adalah penyakit ini dapat menyerang siapa saja.
Penderita asam urat akan merasakan sakit yang luar biasa pada jari-jari tangan, jempol kaki, atau sendi tubuh lainnya.
Sebelum itu terjadi, penting bagi Anda untuk mengetahui tanda-tanda awal seseorang terkena asam urat.
Berikut ulasan selengkapnya mengenai gejala awal asam urat yang jarang diketahui.
Baca juga: Penderita Asam Urat Sebaiknya Makan Apa? Berikut 5 Daftarnya
Dilansir dari beberapa sumber, berikut gejala awal asam urat yang jarang diketahui:
Tanda paling awal seseorang mengalami asam urat adalah munculnya benjolan keras di bawah permukaan kulit. Benjolan itu disebut tophi atau gumpalan kristal asam urat yang mengeras.
Thopi dapat terbentuk di jari, tangan, kaki, pergelangan kaki, telinga atau di persendian lainnya.
Meski tidak menyakitkan, tetapi benjolan ini dapat merusak sendi dan jaringan sekitarnya jika tidak segera ditangani.
Semakin besar ukurannya, benjolan itu bahkan bisa menembus kulit dan rentan mengalami infeksi.
Gejala awal yang bisa menjadi tanda Anda mengalami asam urat adalah rasa nyeri pada lutut, pergelangan kaki, pergelangan tangan, jari atau siku.
Anda akan merasakan nyeri pada salah satu bagian sendi selama beberapa jam lalu perlahan mulai berkurang. Tak jarang juga nyeri itu menyerang lebih dari satu sendi.
Ahli reumatologi di Arthritis Associates di Hixson Tennessee Joseph Huffstutter mengatakan, beberapa orang mengalami nyeri pada satu sendi, misalnya lutut kiri.
Namun, sekitar 25 persen pasien asam urat juga bisa mengalami gejala poliartikular atau nyeri pada lebih dari satu sendi dalam satu waktu.
Setelah serangan awal, Anda mungkin akan mengalami nyeri ringan selama beberapa hari atau minggu ke depan.
Baca juga: 7 Makanan Obat Alami Asam Urat dan Makanan yang Harus Dihindari
Gejala asam urat tahap awal biasanya juga ditandai dengan pembengkakan yang signifikan pada sendi dan area sekitarnya.
Misalnya jika jempol jari Anda terserang asam urat, maka kemungkinan besar akan muncul pembengkakan di bagian luar sendi antara jari kaki dengan telapak kaki.
Pembengkakan tersebut membuat Anda sulit menekuk atau menggerakkan jari kaki.
Sebagian orang tidak menyadari jika asam urat dapat memengaruhi kondisi kulit. Kulit bisa menjadi meradang, kemerahan, dan tampak licin.
Saat disentuh kulit terasa lembut, hangat, bahkan panas. Di beberapa kasus, permukan kulit dapat menjadi sangat sensitif terhadap sentuhan atau gesekan benda, seperti kaus kaki.
Saat serangan asam urat pertama Anda mereda, kulit mungkin menjadi gatal, berisisik, bahkan terkelupas.
Serangan asam urat bisa disertai dengan munculnya demam ringan atau perasaan tidak enak badan.
Pada kasus yang lebih parah, demam biasanya dihubungkan dengan pengikisan sendi dan infeksi.
Oleh karena itu, ketika Anda mengalami nyeri asam urat disertai demam lebih dari 37 derajat Celsius, panas terasa panas, serta meradang, segeralah periksa ke dokter.
Baca juga: Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat
Sleep apnea adalah gangguan yang menyebabkan pernapasan berhenti sesaat ketika tidur. Jeda dalam bernapas menurunkan jumlah oksigen dalam darah, yang bisa meningkatkan kadar asam urat.
Sebuah studi terbitan Arthritis and Rheumatology pada 2015 mengungkapkan, seseorang yang menderita sleep apnea memiliki kemungkinan 50 persen lebih besar terkena asam urat dibandingkan orang dengan kondisi normal.
Belum diketahui pasti hubungan antara asam urat dan sleep apnea, tetapi sejumlah ahli berpendapat hal tersebut ada kaitannya dengan obesitas dan hipoksia (kadar oksigen pada tubuh rendah).
Selain kerap terbangun dalam kondisi kaget saat tidur, sleep apnea biasanya ditandai dengan badan terasa lelah dan sulit berkonsentrasi di siang hari.
Asam urat bisa memicu munculnya batu ginjal. Batu ginjal itu terbentuk dari kristal asam urat yang membentuk gumpalan kecil dan keras di dalam ginjal.
Saat Anda buang air kecil, batu tersebut tersangkut di ureter atau sistem yang berfungsi membawa urine dari ginjal ke kandung kemih.
Anda akan merasakan sakit yang luar biasa, bahkan tak jarang batu itu melukai ureter hingga menyebabkan pendarahan.
Urine menjadi berwarna kecoklatan seperti keruh dan berbau tidak sedap.
Baca juga: 6 Cara Alami Turunkan Asam Urat Setelah Makan Emping Melinjo
Asam urat baisanya muncul saat seseorang memasuki usia paruh baya. Namun, dinukil dari Mayo Clinic, seseorang mungkin lebih rentan terkena penyakit ini jika memiliki beberapa faktor risiko penyebab asam urat berikut:
Ada beberapa makanan yang bisa meningkatkan kadar asam urat pada tubuh. Misalnya, daging merah berlemak, jeroan, kerang, minuman manis, dan alkohol
Kelebihan berat badan akan memicu tubuh memproduksi lebih banyak asam urat. Selain itu, juga mengganggu fungsi ginjal.
Penyakit dan kondisi tertentu di antaranya darah tinggi, diabetes, obesitas, sindrom metabolik, penyakit jantung, serta ginjal dapat meningkatkan risiko penyakit asam urat.
Peningkatan kadar asam urat dapat dipicu oleh beberapa obat-obatan. Obat yang dimaksud, antara lain aspirin dosis rendah, obat yang digunakan untuk mengontrol darah tinggi, dan obat yang diresepkan setelah menjalani operasi.
Beberapa penelitian menyebutkan, asam urat lebih sering dialami oleh pria dibandingkan wanita. Hal itu karena wanita cenderung memiliki kadar asam urat yang lebih rendah.
Namun, setelah menopause, kadar asam urat wanita bertambah nyaris mendekati jumlah asam urat pada pria. Biasanya, pria berpotensi mulai terkena asam urat pada usia 30 hingga 50 tahun.
Itulah gejala awal serangan asam urat yang kerap kali tidak disadari. Bagi Anda yang mengalami gejala seperti di atas, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Baca juga: 5 Rebusan yang Diyakini Ampuh Mengatasi Asam Urat, Ada Jahe dan Kunyit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.