ÓÅÓιú¼Ê

Baca berita tanpa iklan.

Minum Kopi Bisa Meredakan Stres atau Sebaliknya?

ÓÅÓιú¼Ê.com - 19/07/2024, 10:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kopi telah lama menjadi minuman yang tidak hanya membangkitkan semangat, tetapi juga sering dikaitkan dengan kemampuannya untuk meredakan stres.

Di sisi lain, beberapa studi menyebutkan bahwa kopi berpeluang memberikan efek samping berupa kecemasan dan suasana hati yang buruk.

Namun, reaksi orang terhadap kafein memang bisa berbeda-beda, dikutip dari Verywell Mind.

Meski demikian, para ahli meyakini bahwa terlalu banyak minum kopi bisa menimbulkan bahaya yang jauh lebih besar dibandingkan manfaatnya.

Lantas, apakah minum kopi bisa meredakan stres atau sebaliknya?

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Beralih dari Minum Kopi ke Teh Setiap Hari?

Kopi meredakan stres atau sebaliknya?

Kafein dan stres dapat meningkatkan kadar kortisol atau hormon stres tubuh.

Kopi yang diminum dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan efek samping yang terkait dengan peningkatan kadar kortisol jangka panjang, seperti stres kronis.

Meski demikian, kopi yang dikonsumsi dalam jumlah kecil hingga sedang dapat meningkatkan suasana hati dan memberi energi pada seseorang.

Oleh karena itu, seseorang yang mengonsumsi kafein dalam kadar tinggi mungkin akan merasakan suasana hati yang naik-turun, stres, dan cenderung emosional.

Penelitian yang diterbitkan dari Harvard Medical School menemukan, dua hingga tiga cangkir kopi setiap hari dapat mengurangi risiko bunuh diri hingga 45 persen.

Baca juga: Jarang Diketahui, Ini 5 Efek Samping Minum Kopi Tanpa Gula Setiap Hari

Dikutip dari Vogue India, kopi adalah zat psikoaktif yang dapat merangsang sistem saraf pusat dan memiliki efek pada hormon di otak, serta kelenjar adrenal.

Zat tersebut merangsang pelepasan dopamin, yang merupakan neurotransmitter berbasis kesenangan.

Zat ini bekerja dengan cara yang mirip dengan amfetamin, yakni dapat membuat seseorang merasa senang setelah meminumnya, tetapi bisa juga membuat seseorang merasa sedih setelah efeknya berkurang.

Pada saat yang sama, kopi juga melepaskan adrenalin dan hormon lain yang aktif saat stres.

Kopi juga memicu sistem saraf simpatik yang merupakan naluri tubuh untuk "melawan atau lari". Hal ini mempersiapkan pikiran untuk waspada dan fokus pada tugas yang sedang dihadapi.

Baca juga: Apa Efek Minum Kopi bagi Penderita Diabetes? Ketahui Plus Minusnya

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi ÓÅÓιú¼Ê.com
Network

Copyright 2008 - 2025 ÓÅÓιú¼Ê. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses ÓÅÓιú¼Ê.com
atau