KOMPAS.com - Sebuah unggahan video di media sosial menampilkan cara meredam asam lambung yang naik dengan teknik pijatan.
Video tersebut diunggah oleh akun X (sebelumnya Twitter) @bukanhoaxxx pada Rabu (17/7/2024).
Adapun penyakit asam lambung atau refluks asam (acid reflux) adalah kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan. Hal ini membuat rasa terbakar di bagian kerongkongan yang membuat seseorang menjadi tidak nyaman.
Dalam unggahan, dijelaskan tahapan memijat selama 4 menit untuk meredam asam lambung agar tidak naik ke kerongkongan.
Baca juga: Apakah Gangguan Asam Lambung Bisa Memicu Sesak Napas?
Tahap pertama adalah menggosok dada menggunakan tangan kanan sebanyak lima kali dan diulang pakai tangan kiri.
Selanjutnya, menaruh kedua tangan di bagian bawah leher, lalu tarik napas dan teriak “ha”. Kemudian ujung jari kedua tangan ditaruh di dada bagian bawah, lalu teriak “ha”
Setelah itu, tangan menekan bagian perut sedalam dua sentimeter (cm), lalu dilanjutkan menggosokan dada ke atas dan bawah sebanyak lima kali dan ditutup dengan menahan napas dalam hitungan lima detik.
“Cara mengatasi asam lambung naik ke kerongkongan,” bunyi keterangan dalam unggahan.
Hingga Sabtu (20/7/2024), unggahan tersebut sudah dilihat lebih dari 174.600 kali dan disukai 3000 kali.
Lantas, benarkah asam lambung bisa diredakan dengan teknik pijatan?
Baca juga: Ramai soal Konsumsi Oatmeal Tiap Hari Bisa Picu Asam Lambung, Benarkah?
Dokter spesialis penyakit dalam RS PKU Muhammadiyah Bantul Sumardi mengatakan bahwa teknik memijat untuk meredam asam lambung itu bukan cara yang benar.
“Bahaya dipijat, (sebabkan) trauma jaringan lunak lambung, bisa memperparah kondisi,” ucap Sumardi saat dihubungi 优游国际.com, Sabtu (20/7/2024).
Sementara cara untuk meredam atau mencegah agar asam lambung tidak naik ke kerongkongan adalah dengan menyesuaikan dengan penyebabnya.
Jika penyebabnya adalah infeksi di bagian lambung atau kerongkongan, maka caranya yakni dengan mengonsumsi antibiotik sesuai resep dokter.
Kemudian apabila asam lambung naik karena adanya inflamasi atau peradangan, seseorang perlu mengonsumsi obat antiinflamasi yang diresepkan oleh dokter.