KOMPAS.com - Lagu “Indonesia Raya” adalah lagu kebangsaan yang akan selalu menggema saat upacara bendera atau di acara seremonial resmi kenegaraan dan ajang pertandingan internasional.
Menilik sejarahnya, lagu “Indonesia Raya” memiliki tiga stanza (kumpulan larik sajak). Namun, yang dikumandangkan hingga saat ini hanyalah satu stanza saja.
Lalu, apa alasan lagu “Indonesia Raya” hanya dinyanyikan satu stanza?
Baca juga: Sejarah dan Lirik Lagu Indonesia Raya 3 Stanza, Penuh Doa bagi Tanah Air Tercinta
Dosen Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Tundjung W Sutirto mengatakan, lagu "Indonesia Raya" yang asli sebenarnya hanya terdiri dari satu stanza.
Stanza pertama yang kita kenal sekarang ini merupakan lagu yang tertua dan aslinya memang seperti itu.
Tundjung mangatakan, dua stanza yang lain justru baru ada pada masa penjajahan Jepang atau setelah stanza satu ditulis.
“Saat itu syair 'Indonesia Raya' tiga stanza dimuat di surat kabar Sinar Asia,” ungkap Tundjung kepada 优游国际.com, Kamis (15/8/2024).
Lagu "Indonesia Raya" satu stanza pertama dikumandangkan pada saat Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928.
Tujuan penambahan dua stanza adalah agar semakin membangkitkan rasa nasionalisme masyarakat Indonesia pada masa itu.
Pada tanggal 8 September 1944, Panitia Lagu Kebangsaan melakukan perubahan dari segi tata bahasa, sastra, dan musik.
Panitia Lagu Kebangsaan diketuai oleh Ir. Soekarno, dengan anggota Ki. Hajar Dewantara, Achiar, Sudibdyo, Darmawidjaja, dan Mr. Oetojo.
“Meski begitu, struktur dan jiwa lagu tetap semurni dan seasli ciptaan W.R Supratman,” jelasnya
Baca juga: WR Supratman: di Balik Megahnya Indonesia Raya
Selanjutnya pada 1958 dilakukan penyesuaian penggunaan lagu kebangsaan ini dengan menetapkan peraturan khusus.
Penyesuaian tersebut tercantum dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 44 Tahun 1958 tentang Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 24 tahun 2009 pasal 60 telah ditetapkan bahwa lagu "Indonesia Raya" dinyanyikan lengkap satu stanza pertama dengan satu kali ulangan pada bait ketiga stanza pertama.