KOMPAS.com - Memantau kadar gula darah merupakan langkah penting untuk mencegah berkembangnya penyakit serius seperti diabetes.
Kadar gula adalah ukuran jumlah glukosa (gula) yang terdapat dalam darah. Ini biasanya diukur dalam satuan miligram per desiliter (mg/dL).
Dilansir dari Healthline, kadar gula setiap orang berbeda-beda, karena banyak faktor. Ini juga tergantung pada waktu pengukuran, seperti sebelum atau setelah makan, serta kondisi kesehatan seseorang.
Baca juga: Buah Apa Saja yang Dapat Menurunkan Kadar Gula Darah?
Lalu, jika kadar gula seseorang mencapai angka 200, apakah itu termasuk tinggi?
Dikutip dari MayoClinic, seseorang yang memiliki kadar gula mencapai 200 mg/dL termasuk hiperglikemia (kadar gula tinggi).
Secara umum, hiperglikemia terjadi ketika kadar gula saat puasa lebih besar dari 125 mg/dL, atau bila kadarnya lebih dari sama dengan 180 mg/dL dalam waktu 2 jam setelah makan.
Mereka yang mengalami hiperglikemia akan memunculkan gejala, seperti sering kencing, rasa haus terus-menerus, penglihatan kabur, dan merasa sangat lemas.
Baca juga: 7 Manfaat Rutin Makan Jambu Air, Bisa Turunkan Kadar Gula Darah dan Kolesterol
Kadar gula darah normal bervariasi tergantung pada waktu pemeriksaan, usia, jenis kelamin, kondisi medis, dan faktor lainnya.
Berikut kadar gula darah normal, menurut usia, jenis kelamin, waktu pemeriksaan, dan pada penderita diabetes.
Jika saat pemeriksaan Anda mengalami gula darah tinggi, segeralah lakukan beberapa tindakan untuk menurunkannya.
Dilansir dari Medical News Today, beberapa cara untuk menurunkan kadar gula darah, yakni:
Baca juga: Masuk Angin Bisa Tingkatkan Kadar Gula Darah, Penderita Diabetes Perlu Waspada
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.