KOMPAS.com - Departemen Pertanian Thailand mengubur 60 ton atau tepatnya 64.671 kilogram durian yang mengandung pewarna kuning Basic Yellow 2 (BY2).
Berdasarkan laporan pada Kamis (6/2/2025), durian yang dikubur tersebut sebelumnya ditolak masuk ke China karena mengandung pewarna BY2.
Dikutip dari TheStraitsTimes, Kamis (6/2/2025), durian Thailand itu dikubur oleh pejabat kantor karantina tanaman di pelabuhan laut dalam Laem Chabang dan pos pemeriksaan perbatasan Aranyaprathet.
Baca juga: Pemerintah Thailand Gratiskan Transportasi Umum untuk Kurangi Polusi Udara
Direktur Jenderal Departemen Pertanian Thailand, Rapeepat Chansriwong menyatakan bahwa pihaknya telah menguji sampel durian yang ditolak tersebut.
Dari hasil uji sampel itu, Rapeepat mengonfirmasi bahwa durian-durian tersebut mengandung pewarna kuning BY2.
BY2 adalah zat pewarna yang baru-baru ini menarik perhatian karena penggunaannya untuk meningkatkan warna buah durian secara artifisial, terutama untuk ekspor.
Diduga beberapa eksportir di Thailand mencelupkan durian ke dalam pewarna tersebut untuk membuatnya tampak lebih menarik.
Pihak berwenang Thailand masih melakukan proses penyelidikan lebih lanjut mengenai penyebab pasti kontaminasi pewarna kuning BY2 di durian tersebut.
Meski demikian, Departemen Thailand tidak menyebutkan jenis durian yang mengandung perwarna BY2 tersebut.
Seperti diketahui, Thailand adalah salah satu negara eksportir berbagai macam jenis durian.
Dilansir dari 优游国际.com (30/3/2024), setidaknya ada empat jenis durian yang populer dari Thailand karena rasanya legit dan manis.
Empat jenis durian Thailand tersebut adalah monthong, chanee, kanyao, dan kradumthong.
Baca juga: Kronologi 32 WNI Ditangkap karena Masuk Thailand secara Ilegal
Thailand telah menangguhkan izin ekspor 26 pedagang grosir yang berkaitan dengan pengiriman durian terkontaminasi pewarna itu.
Dikutip dari VnExpress, Kamis (6/2/2025), Thailand juga akan memperbarui pedoman ekspor durian untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Penemuan zat pewarna tersebut telah mendorong China untuk menerapkan pengujian laboratorium wajib untuk pewarna kuning pada semua impor durian, termasuk dari Vietnam.
Hanya laboratorium yang disetujui oleh China yang memiliki kewenangan untuk melakukan pengujian terhadap durian-durian itu.
China mengimpor durian senilai 6,99 miliar dollar AS (sekitar Rp 113,7 triliun) tahun lalu.
Dari jumlah itu, sebanyak 57 persen di antaranya berasal dari Thailand, lalu diikuti oleh Vietnam dengan pangsa 41,5 persen.
Baca juga: Lakukan Pelecehan Seksual terhadap Anak di Bawah Umur, Guru di Thailand Divonis Penjara 111 Tahun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.