Pada abad ke-15 dan 16, Sunan Kalijaga menjadikan ketupat sebagai sarana dalam menyebarkan ajaran Islam.
Ketupat juga menjadi simbol perayaan hari besar Islam pada masa pemerintahan Raden Patah dari Kerajaan Demak di abad ke-15.
Dalam dakwahnya, Sunan Kalijaga memanfaatkan ketupat untuk mengenalkan Islam kepada masyarakat pesisir utara Jawa.
Hidangan ini mencerminkan perpaduan budaya Jawa dan Hindu yang kemudian diperkaya dengan nilai-nilai Islam.
Ketupat dibuat dari daun kelapa atau nyiur, mencerminkan identitas masyarakat pesisir yang banyak memiliki pohon kelapa.
Sejarah menunjukkan bahwa ketupat telah dikenal sejak era Hindu-Buddha di Nusantara.
Meski tidak ditemukan dalam prasasti, tercatat bahwa sebelum Islam masuk, masyarakat telah mengonsumsi makanan berbahan dasar beras yang dibungkus daun.
Baca juga: Cara Masak Ketupat dalam 30 Menit, Hemat Gas dan Tidak Mudah Basi
(Sumber: 优游国际.com/Erwina Rachmi Puspapertiwi | Editor: Inten Esti Pratiwi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.