KOMPAS.com - LSPR Institute of Communication and Business (LSPR Institute) semakin memperkuat jaringan internasional dan menjalin kerja sama strategis di bidang pendidikan lintas negara.
Terbaru, institusi ini menggandeng Kyungwoon University sebagai bentuk komitmen dalam menghadirkan pendidikan berkualitas di bidang komunikasi dan bisnis bagi warga negara Indonesia yang berada di luar negeri (diaspora).
Penandatanganan kerja sama berlangsung di Gumi, Korea Selatan, Kamis (24/4/2025) dalam nota kesepakatan (Memory of Understanding-MoU) antara LSPR Institute dan Kyungwoon University.
Penandatanganan kerjasama (MoA) dilakukan oleh Ghina Amani Kemal Gani (Executive Director LSPR Institute) dan Prof. Joy Ju Young Chun (Dean Office of Global Affairs Kyungwoon University).
Peresmian Kantor Perwakilan LSPR Institute bertujuan untuk mempromosikan Program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) khusus bagi warga negara Indonesia yang bekerja di Korea Selatan, terutama mereka yang berkarier di perusahaan multinasional di Gumi.
Kerja sama mencakup berbagai bidang, antara lain pelatihan vokasi antara Indonesia dan Korea Selatan, kolaborasi riset, penyelenggaraan pertemuan ilmiah, pengembangan kompetensi dan keterampilan, serta program pertukaran. Kesepakatan kerja sama ini berlaku selama tiga tahun ke depan.
Presiden Kyungwoon University, Keun Park menyampaikan, "meskipun negara kita berbeda secara budaya, kedua institusi kita memiliki banyak kesamaan."
"Dengan saling mengembangkan kekuatan masing-masing dalam konteks lintas budaya ini, saya berharap kita dapat menciptakan budaya pendidikan yang baru dan menyediakan lingkungan belajar yang optimal sesuai dengan era global yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi bermakna bagi pendidikan internasional," ujarnya.
Sementara itu, pimpinan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Soul yang diwakili Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Kedutaan Besar Republik Indonesia KBRI Seoul, Zelda Wulan Kartika, menyambut baik kerja sama antara LSPR Institute – Kyungwoon University.
”KBRI Seoul mendukung upaya kerja sama dalam memudahkan akses pendidikan tinggi terutama bagi warga negara Indonesia yang tinggal dan bekerja di Republik Korea, serta meningkatkan kecakapannya untuk masa depan generasi muda Indonesia yang lebih cerah," ungkapnya.
"Kerja sama ini juga mencerminkan komitmen dan kolaborasi konkret kedua institusi dalam menjembatani kebutuhan pendidikan berkualitas bagi diaspora Indonesia di Republik Korea di era digital saat ini,” tambah Zelda Wulan Kartika.
Dalam kesempatan sama, Prita Kemal Gani menyampaikan kerja sama dengan Kyungwoon University merupakan langkah strategis bagi LSPR Institute untuk memperluas jaringan internasional sekaligus memberikan akses pendidikan berkualitas kepada diaspora di Korea Selatan.
Kehadiran kantor perwakilan ini diharapkan dapat mendekatkan LSPR dengan mereka yang membutuhkan program pendidikan jarak jauh, serta memperkuat kolaborasi antar institusi dalam menciptakan peluang pendidikan yang lebih luas bagi generasi mendatang.
“Inisiatif ini tidak hanya memperkuat posisi LSPR Institute sebagai kampus global, kami ingin mewujudkan esensi dari kesetaraan akses pendidikan untuk semua,” kata Prita.
Turut hadir dalam penandatanganan kerja sama; Kemal Effendi Gani (Dewan Pembina Yayasan Pesona Pribadi Sejahtera), Ghina Amani Kemal Gani (Executive Director LSPR Institute) dan Namira Dewi Trustyanda (Relations Communication Reputation Department).
Dari pihak Kyungwoon Universitiy hadir antara lain, Shin Hee Junc (Vice President, Dean Office of Planning and Coordination), Do Jae Hyun (Dean Office of General Affairs), Eun Soo Kim (Dean Office of Academic Affairs and Research), Ji Hyun Lee (Dean Office of University Innovation), dan Joy Ju Young Chun (Dean Office of Global Affairs).
Kunjungan ini ditutup dengan tur keliling kampus Kyungwoon University dan juga kunjungan ke GERI (Gumi Electronics & Information Technology Research Institute), pusat riset terkemuka di mana berbagai teknologi canggih dikembangkan dan diuji untuk pasar Korea Selatan.
/edu/read/2025/04/25/120235771/perluas-pendidikan-diaspora-lspr-institute-dan-kyungwoon-university-jalin