KOMPAS.com - Musim kemarau 2025 sudah mulai terasa di berbagai wilayah Indonesia. Suhu udara kian meningkat, udara terasa kering, dan tubuh pun lebih cepat merasa haus.
Dalam kondisi ini, risiko dehidrasi meningkat tajam, terutama jika kebutuhan cairan tubuh tidak terpenuhi dengan baik.
Menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, musim kemarau tahun ini diprediksi berlangsung lebih singkat, namun tetap membawa suhu panas yang signifikan di sejumlah daerah.
“Awal musim kemarau di Indonesia diprediksi tidak terjadi secara serempak. Pada bulan April 2025, sebanyak 115 Zona Musim (ZOM) akan memasuki musim kemarau,” ujar Dwikorita, dikutip dari laman resmi BMKG, Sabtu (12/4/2025).
Baca juga: Resep Es Kelapa Kopyor Sarang Burung, Segar untuk Cuaca Panas
Meski lebih pendek, cuaca panas tetap akan mendominasi, terutama pada siang hari, dan bisa berlangsung hingga beberapa bulan ke depan.
Dalam kondisi seperti ini, dehidrasi bukan hanya membuat tubuh lemas, tetapi juga dapat menurunkan produktivitas dan daya tahan tubuh.
Cuaca panas menyebabkan tubuh berkeringat lebih banyak. Sayangnya, banyak orang hanya mengandalkan air putih sebagai satu-satunya sumber hidrasi.
Padahal saat cairan tubuh hilang, yang ikut terbuang adalah elektrolit penting seperti natrium dan kalium.
Untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, berikut ini 5 jenis minuman terbaik untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi, lengkap dengan penjelasan manfaatnya dilansir dari Healthline.
Baca juga: Resep Salad Buah Mangga dan Pepaya, Camilan Segar untuk Cuaca Panas