KENOSHA, KOMPAS.com - Gubernur Wisconsin Tony Evers berujar, dia "meminta dengan hormat" agar Presiden Donald Trump menunda kunjungan ke kota tempat Jacob Blake ditembak.
Kepada awak media di pesawat Air Force One Sabtu (29/8/2020), Wakil Sekretaris Pers Judd Deere berujar presiden berencana berkunjung ke Kenosha pada Selasa (1/9/2020).
Deere menerangkan, Trump berencana untuk bertemu dengan penegak hukum setempat dan mendiskusikan kerusakan yang diakibatkan aksi protes.
Baca juga: Trump Bakal Kunjungi Kota Tempat Jacob Blake Ditembak 7 Kali di Punggung
Sebagai respons, Gubernur Evers kemudian menulis surat kepada sang presiden di mana dia memintanya agar meninjau lagi kunjungan ke Kenosha.
Dalam suratnya Minggu (30/8/2020), Evers menyatakan bahwa dia dan pemimpin komunitas setempat khawatir terkait rencana kehadiran Trump di Wisconson.
"Saya khawatir kehadiran Anda hanya akan menghalangi upaya penyembuhan kami. Saya khawatir kehadiran Anda hanya akan menunda upaya kami untuk bangkit," tulisnya.
Aksi protes diwarnai kericuhan terjadi di Kenosha, setelah insiden Jacob Blake yang ditembak tujuh kali di bagian punggung pada pekan lalu (23/8/2020).
Keputusan polisi menembak punggung pria kulit hitam berusia 29 tahun tersebut dilaporkan membuat punggung bagian bawahnya lumpuh.
Pada Selasa (25/8/2020), demonstrasi berubah ricuh setelah remaja 17 tahun diduga menembak tiga orang, dengan dua di antaranya tewas.
Baca juga: Demo Jacob Blake Terus Memakan Korban Tewas, Trump dan Biden Saling Serang
Sejak saat itu, ribuan anggota Garda Nasional dikerahkan untuk membantu mengembalikan ketertiban, dengan Kenosha masuk dalam status darurat.
Dalam suratnya dikutip ABC News Senin (31/8/2020), Evers menyatakan kunjungan dari presiden 74 tahun itu bakal memberi dampak.
Salah satunya adalah pihaknya terpaksa memindahkan sebagian sumber daya keamanan yang harusnya dibutuhkan di masa kritis seperti ini.
Surat tersebut muncul setelah Wali Kota Portland, Ted Wheeler, meminta presiden untuk "mendukung mereka atau sebaiknya menjauh saja".
Baca juga: Salah Satu Korban Tembak Mati Demo Jacob Blake Terlibat Cekcok dengan Kelompok Bersenejata
Justin Blake, paman dari Blake mengatakan bahwa preisden dari Partai Republik itu sedikit banyak bertanggung jawab atas kekacauan di AS saat ini.
"Bagaimana mungkin mereka tidak membakar kekerasan ini, jika ada orang di Gedung Putih yang terus menabuh drumnya setiap hari?" sindir Justin.
Saat ditanya mengenai rencana kunjungan, Justin mengaku dia belum mendengarnya, tetapi dia menegaskan keluarganya tak ingin berurusan dengannya.
Lebih lanjut, Evers dalam suratnya menerangkan bahwa pemerintah Wisconsin akan melangsungkan paket reformasi transparansi dan akuntabilitas.
"Saya jelas akan menunggu dukungan Anda bagi inisiatif ini," papar Evers.
Baca juga: Jacob Blake Ditembak 7 Kali di Punggung, Trump Akhirnya Berkomentar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.