KOMPAS.com - Dua puluh tahun lalu, tepatnya pada 11 September 2001, teroris meluncurkan serangan terkoordinasi di AS menggunakan pesawat sebagai senjata mereka.
Hampir 3.000 orang tewas dalam serangan ini.
Banyak dari mereka yang meninggal, meninggalkan anak-anak yang masih sangat kecil sehingga mereka tidak pernah mengenal orang tuanya.
Sebuah generasi baru telah tumbuh selama dua dekade terakhir, dengan kenangan tentang mereka yang tiada akibat serangan.
Baca juga: Katib Aam PBNU Jadi Pembicara Peringatan Serangan 9/11, Serukan Penguatan Tatanan Dunia
An Nguyen salah satunya. Dilansir NPR, Nguyen membuka kenangan tentang ayahnya yang tiada dalam tragedi 9/11 dengan pertanyaan miris.
"Bagaimana saya mendefinisikan diri saya sendiri tanpa panutan pria terpenting dalam hidup saya?"
An Nguyen lantas tersenyum saat dia membolik-balik beberapa foto keluarga lama, bersama sang ayah.
Saat dia baru saja menginjak usia 4 tahun, sosok dalam foto itu tiba-tiba saja meningglkannya untuk selamanya.
Dia mengingat bahwa pasca-9/11, dia mengenakan ikat kepala putih tradisional Vietnam hanya untuk berkabung, menangis di atas peti mati ayahnya.
"Menjadi sangat muda dan sangat rentan," kata An. "itu adalah waktu yang sangat sulit."
Baca juga: Kronologi Lengkap Serangan 9/11, dari WTC sampai Pentagon
Ayah An, Khang Nguyen, adalah seorang insinyur elektronik yang bekerja sebagai kontraktor untuk Angkatan Laut.
Dia tewas ketika American Airlines Penerbangan 77 menabrak Pentagon, area tempat dia bekerja. Saat itu, Khang masih berusia 41 tahun.
Di ulang tahunnya yang ke-24 September ini, An melihat pencapaian pendidikannya yang akan datang sebagai hadiah untuk ayahnya.
"Ini mewujudkan warisan ayah saya," katanya.
"Saya tahu dia akan sangat bangga. Ke mana saya pergi dan apa yang telah saya pertahankan, akan ada di bawah namanya."
Baca juga:
Kisah yang sama juga dialami Laurel Homer, anak tunggal dari LeRoy Homer, co-pilot yang tewas dalam insiden di United Flight 83.
Masih dilansir NPR, LeRoy masih berusia 36 tahun ketika meninggal. Sementara Laurel, masih berusia 10 bulan ketika ayahnya tewas dalam kecelakaan itu.
"Saya tidak tahu banyak," katanya. "Itu adalah sesuatu yang tidak banyak saya tanyakan."
Bagi Laurel, menutup-nutupi fakta kematian ayahnya merupakan tindakan perlindungan.
"Itu adalah sesuatu yang membuat saya tumbuh dengan rasa malu," katanya.
"Saya tidak normal seperti semua orang yang di sekolah. Itu adalah sesuatu yang membuat saya sangat rentan dan itu membuat saya berbeda. Dan saya tidak suka orang tahu."
"Cara ibu saya menjelaskannya kepada saya adalah bahwa ada orang jahat di pesawatnya dan dia pergi karena orang-orang jahat itu," katanya.
"Jadi pada dasarnya itu membuat saya takut pada semua pria, termasuk anggota keluarga, orang asing, semua orang," tambahnya.
Baca juga:
Tetapi, terapi anak membantu menyelesaikan masalahnya. Begitu pula perkemahan musim panas untuk anak-anak yang kehilangan orang-orang terkasih pada 9/11, atau sering disebut Camp Better Days.
Di sana, kata Laurel, dia tidak merasa berbeda atau rentan. Semua orang mengerti apa yang dia alami.
"Mereka semua berbagi ruang kosong yang sama di jantung keluarga mereka," ujarnya.
Laurel, yang saat ini berusia 20 tahun, memulai tahun terakhirnya di Universitas Rutgers, mengambil jurusan ilmu hewan pendamping.
Dia biasanya menghindari upacara peringatan pada 9/11 dan cenderung berduka sendirian.
Dia mencoba untuk mengabaikan pengingat yang terus-menerus, di berita, di media sosial, tentang apa artinya hari itu bagi dia dan keluarganya.
Baca juga:
Di sisi lain, untuk menghormati warisan LeRoy Homer, ibu Laurel, Melodie Homer, mendirikan LeRoy W Homer Jr Foundation, yang memberikan beasiswa kepada kaum muda yang tertarik dengan karier di bidang penerbangan.
"Saya senang ibu saya bisa membuat sesuatu yang baik dari situasi yang buruk," kata Laurel.
"Dia jelas menunjukkan bahwa hal-hal baik bisa datang dari situasi itu."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.