优游国际

KOMPAS.com - Sindiran dari Presiden Ukraina Voldymyr Zelensky, seruan untuk mengakhiri bagian-bagian Konstitusi dari mantan Presiden Trump dan reaksi komedian Chris Rock terhadap tamparan dari aktor Will Smith adalah beberapa kutipan yang paling terkenal tahun ini.

Dilansir dari The Hill, Fred Shapiro, pustakawan sekolah Hukum Yale dan editor The New Yale Book of Quotations, merilis 10 daftar kutipan paling terkenal untuk tahun 2022 kepada Associated Press.

Dia berkata bahwa inilah kutipan-kutipan terbaik merangkum tahun ini. Berikut beberapa kutipan di antaranya.

Baca juga: China Sensor Kutipan Menyesatkan Pejabat tentang Nol-Covid

1. "Saya butuh amunisi, bukan tumpangan."

Ini adalah tanggapan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terhadap tawaran transportasi aman AS, hanya dua hari setelah Rusia menginvasi Ukraina.

2. “Penipuan besar-besaran dari jenis dan besarnya ini memungkinkan penghentian semua aturan, peraturan, dan pasal, bahkan yang ditemukan dalam konstitusi.”

Trump menanggapi pada 3 Desember di Truth Social terhadap dokumen internal yang dirilis oleh pemilik Twitter Elon Musk tentang perusahaan media sosial yang memblokir cerita terkait Biden selama dua hari pada Oktober 2020.

3. “Roe sangat salah sejak awal.”

Kutipan dari Hakim Agung AS Samuel Alito dalam pendapat mayoritas membatalkan Roe v Wade dan hak konstitusional hampir 50 tahun untuk aborsi pada bulan Juni.

Baca juga: Terobsesi Pembunuh Berantai, Wanita Ini Tato Tubuhnya dengan Wajah dan Kutipan Pembunuh

4. "Will Smith baru saja menghajarku."

Chris Rock, menanggapi pada 27 Maret di Academy Awards atas tamparan terkenal yang dia terima dari Will Smith setelah dia membuat lelucon tentang istrinya.

5. “Jackie, kamu di sini? Di mana Jackie?”

Presiden Biden ketika dia memanggil mendiang Jackie Walorski selama konferensi Gedung Putih tentang mengakhiri kelaparan dunia.

Baca juga: 3 Kutipan Paling Blak-blakan Robert Mugabe, Melebihi Dark Jokes

6. "Jika Anda adalah Presiden Amerika Serikat, Anda dapat mendeklasifikasi hanya dengan mengatakan, ini dideklasifikasi, bahkan dengan memikirkannya."

Trump dalam wawancara Fox News bulan September, membahas penyelidikan Departemen Kehakiman atas dugaan kesalahan penanganan dokumen rahasia yang seharusnya dia kembalikan ketika dia meninggalkan Gedung Putih.