BERLIN, KOMPAS.com - Jerman mulai melarang perjalanan non-esensial ke China pada Sabtu (7/1/2023).
Kebijakan itu diambil Jerman karena China sedang berjuang dengan lonjakan kasus Covid-19 setelah melonggarkan pembatasan virus yang ketat.
"Saat ini kami mencegah perjalanan non-esensial ke China. Alasannya adalah puncak infeksi Covid-19 dan sistem kesehatan yang kewalahan (di sana)," kata Kementerian Luar Negeri Jerman di Twitter.
Baca juga: 17 Pesawat dan 3 Kapal China Dekati Taiwan, Taipei Siaga
Lebih dari selusin negara di dunia diketahui telah memberlakukan peraturan perjalanan baru bagi para pelancong dari China.
Pakar Uni Eropa pada pekan ini sangat menganjurkan 27 negara anggota untuk menuntut tes Covid dari orang-orang dalam penerbangan dari China dan melakukan tes acak pada saat kedatangan.
Sebagaimana dikutip dari AFP, beberapa negara UE lainnya, termasuk Jerman, Perancis, Jerman, Italia, dan Spanyol telah mengumumkan persyaratan tes Covid pada pelancong dari China.
Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan adalah negara-negara non-Eropa yang telah melakukan tindakan serupa.
Baca juga: Taliban Tandatangani Kontrak Tambang Minyak dengan China
Sementara itu, pihak berwenang China mengatakan, dalam beberapa hari terakhir bahwa gelombang pertama infeksi telah mencapai puncaknya di sejumlah kota termasuk Beijing dan Tianjin.
Tetapi, para pejabat memperingatkan wabah masih bisa berkembang dalam beberapa minggu mendatang karena sekarang memasuki musim perjalanan musim dingin bagi pekerja kota mudik ke kampung halaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.