MOSKWA, KOMPAS.com - Pemerintah Rusia berjanji bakal memberi respons jika Ukraina menembakkan rudal jarak jauh AS ke wilayah Rusia.
Hal itu dikatakan Kremlin pada Senin (18/11/2024) jelang 1.000 hari invasi Rusia ke Ukraina.
Kremlin menuduh Presiden AS Joe Biden karena telah meningkatkan perang dengan memberikan izin pada Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh AS.
Baca juga: Menlu Ukraina: Rudal Jarak Jauh AS Bisa Mengubah Permainan di Medan Perang
Sebagaimana diberitakan AFP pada Selasa (19/11/2024), para pemimpin G20 mengatakan, mereka menyambut inisiatif konstruktif untuk perdamaian yang komprehensif, adil, dan selamanya di Ukraina.
Perselisihan senjata jarak jauh itu memanas saat Moskwa melancarkan serangan rudal kedua dalam dua hari di kota Odesa di Laut Hitam Ukraina, menewaskan 10 orang dan melukai 55 orang, kata pihak berwenang.
Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Sybiga mengatakan keputusan AS untuk mengizinkan penggunaan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) dapat mengubah permainan perang.
Sebelumnya, Kyiv telah lama meminta izin untuk menggunakan ATACMS terhadap target militer di dalam Rusia.
Pasalnya, pasukannya menghadapi tekanan paling intens sejak Rusia melancarkan serangan pada Februari 2022.
Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina Mulai Bergeser ke Perang Robot
Pengeboman udara Rusia telah meratakan seluruh distrik di dekat garis depan dan menghancurkan fasilitas energi di seluruh Ukraina.
"Semakin lama Ukraina dapat menyerang, semakin pendek perangnya," kata Sybiga kepada wartawan menjelang pertemuan Dewan Keamanan PBB untuk menandai 1.000 hari sejak invasi penuh Rusia.
"Itu dapat berdampak sangat positif pada situasi di medan perang," tambah dia.
Namun juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, pemerintahan yang akan berakhir di Washington bermaksud untuk terus mengobarkan api dan memicu eskalasi ketegangan lebih lanjut.
"Amerika Serikat sangat mendukung kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina. Menurut saya, semua orang di meja ini juga harus mendukungnya," tutur Biden di KTT G20 di Brasil.
Seorang pejabat AS mengatakan, perubahan kebijakan utama terkait rudal tersebut merupakan respons terhadap pengerahan ribuan tentara Korea Utara oleh Rusia dalam operasinya.
Peskov mengatakan Presiden Vladimir Putin telah menyatakan posisi Moskwa pada September ketika ia menyatakan penggunaan rudal akan membuat NATO berperang dengan Rusia.
Putin mengatakan saat itu bahwa jika Ukraina menyerang Rusia dengan rudal jarak jauh, Moskwa akan mengambil keputusan yang tepat.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Remaja Terlilit Utang 12 Rentenir | Tanggapan Rusia Terkait Penggunaan Senjata AS
"Penggunaan rudal jarak jauh oleh Kyiv untuk menyerang wilayah kami akan menunjukkan keterlibatan langsung Amerika Serikat dan satelitnya dalam permusuhan terhadap Rusia," kata Kemenlu Rusia dalam sebuah pernyataan, yang berjanji akan memberikan respons yang tepat dan nyata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.