优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Ketatnya Aturan Haji 2025, Kartu Nusuk dan Syarikah Jadi Kunci Masuk Mekkah

优游国际.com - 20/05/2025, 09:33 WIB
Wahyu Wachid Anshory

Editor

KOMPAS.com - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief, mengungkapkan bahwa penyelenggaraan ibadah haji tahun ini di bawah pengawasan yang jauh lebih ketat dari pemerintah Arab Saudi.

Hal itu disampaikan dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/5/2025).

"Tahun ini ke Mekkahnya itu sudah sulit sekali, sudah sangat ketat, dan satu-satunya selain kartu nusuk yang bisa meloloskan jemaah itu syarikah," ujar Hilman.

Baca juga:

Menurut Hilman, saat ini hanya ada dua cara yang sah bagi jemaah untuk bisa masuk ke wilayah Mekkah, yaitu dengan menggunakan kartu nusuk, sebuah identifikasi resmi untuk pelaksanaan ibadah haji, dan melalui syarikah, yakni perusahaan lokal Arab Saudi yang berwenang melayani jemaah haji.

Ia menegaskan, sistem ini diberlakukan untuk memastikan bahwa seluruh jemaah yang memasuki Mekkah telah terdaftar secara resmi dan dikelola secara profesional.

Apa Perbedaan Aturan Tahun Ini Dibanding Tahun Lalu?

Hilman membandingkan kondisi tahun ini dengan tahun sebelumnya, di mana jemaah haji relatif masih mudah memasuki kota Mekkah, meski tetap menghadapi kendala untuk dapat masuk ke area Masjidil Haram. Kini, pengawasan lebih ketat dilakukan di seluruh akses masuk Mekkah.

"Kenapa kami sampai menahan-nahan keberangkatan beberapa orang? Agar betul terbawa oleh syarikahnya pada saat menembus Makkah," lanjutnya.

Baca juga:

Penahanan tersebut, menurut Hilman, semata-mata dilakukan agar jemaah tidak tersesat atau masuk secara ilegal, yang dapat menimbulkan teguran dari pihak Kerajaan Arab Saudi.

Tercatat saat ini terdapat delapan syarikah resmi yang menangani jemaah haji asal Indonesia. Namun, dalam pelaksanaan gelombang pertama pemberangkatan, masih ditemukan adanya kloter yang terbagi dalam kelompok-kelompok syarikah berbeda.

Apa Tanggapan DPR Soal Sistem Syarikah?

Menanggapi sistem pengelompokan berdasarkan syarikah ini, Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang meminta pemerintah untuk melakukan evaluasi.

Ia menilai, pengelompokan berdasarkan perusahaan penyelenggara seharusnya tidak menyebabkan perpisahan jemaah dari pasangan atau pendamping mereka.

"Supaya keinginan kita utuh di dalam satu kloter, itu nanti paling tidak yang akan kita lakukan koordinasi, ingatkan pemerintah," ujar Marwan.

Baca juga:

Ia menekankan pentingnya koordinasi yang lebih baik dengan para pihak syarikah untuk memastikan kenyamanan dan kekhusyukan jemaah selama di Tanah Suci.

"Kami ingin hari ini menyampaikan supaya jemaah di gelombang kedua, mereka bisa melakukan koordinasi yang baik dengan pihak-pihak syarikah," imbuhnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di 优游国际.com dengan judul ".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Di Balik 20 Mei 1998: Saat Reformasi Membayangi Hari Kebangkitan Nasional

Di Balik 20 Mei 1998: Saat Reformasi Membayangi Hari Kebangkitan Nasional

Jawa Barat
Potensi Lebaran Bersama Idul Adha 2025 antara Pemerintah dan Muhammadiyah

Potensi Lebaran Bersama Idul Adha 2025 antara Pemerintah dan Muhammadiyah

Jawa Barat
Kisah Saksi Mata Kecelakaan KA Malioboro Ekspres di Magetan, Sepeda Motor Terpental

Kisah Saksi Mata Kecelakaan KA Malioboro Ekspres di Magetan, Sepeda Motor Terpental

Jawa Timur
Harga Emas Hari Ini 20 Mei 2025 Naik Lagi, tapi Antam Belum Tempus Rp 2 Juta Per Gram

Harga Emas Hari Ini 20 Mei 2025 Naik Lagi, tapi Antam Belum Tempus Rp 2 Juta Per Gram

Jawa Tengah
Ketatnya Aturan Haji 2025, Kartu Nusuk dan Syarikah Jadi Kunci Masuk Mekkah

Ketatnya Aturan Haji 2025, Kartu Nusuk dan Syarikah Jadi Kunci Masuk Mekkah

Jawa Barat
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional, Mengapa Diperingati Setiap 20 Mei?

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional, Mengapa Diperingati Setiap 20 Mei?

Kalimantan Timur
TNI: 18 Anggota OPM Tewas, Informasi Berasal dari Warga Papua

TNI: 18 Anggota OPM Tewas, Informasi Berasal dari Warga Papua

Sulawesi Selatan
Sejarah dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2025: Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat

Sejarah dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2025: Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat

Jawa Tengah
Kader PSI Dian Sandi Unggah Foto Ijazah Jokowi yang Diklaim Asli, Dapat dari Mana?

Kader PSI Dian Sandi Unggah Foto Ijazah Jokowi yang Diklaim Asli, Dapat dari Mana?

Jawa Barat
Rumah Lurah Beserta 15 Kendaraannya Dibakar Warga, Diduga Selewengkan Bansos dan Timbun BBM Ilegal

Rumah Lurah Beserta 15 Kendaraannya Dibakar Warga, Diduga Selewengkan Bansos dan Timbun BBM Ilegal

Sumatera Utara
Kecelakaan Kereta Api di Magetan: Petugas Jaga Perlintasan Telah Diamankan

Kecelakaan Kereta Api di Magetan: Petugas Jaga Perlintasan Telah Diamankan

Jawa Timur
 Video Viral Sungai Berwarna Oranye di Bogor, DLH Temukan Dugaan Limbah Cat dari Pabrik Tong Sampah

Video Viral Sungai Berwarna Oranye di Bogor, DLH Temukan Dugaan Limbah Cat dari Pabrik Tong Sampah

Jawa Barat
Investigasi Kecelakaan KA Malioboro Ekspres di Magetan, Dugaan Kesalahan Prosedur Palang Pintu

Investigasi Kecelakaan KA Malioboro Ekspres di Magetan, Dugaan Kesalahan Prosedur Palang Pintu

Jawa Timur
Tak Semua Turun ke Jalan di Demo Ojol 20 Mei, Sebagian Driver Menolak dan Pilih Cari Nafkah

Tak Semua Turun ke Jalan di Demo Ojol 20 Mei, Sebagian Driver Menolak dan Pilih Cari Nafkah

Jawa Barat
Pembunuhan Sadis Disertai Mutilasi di Cianjur, Nenek dan Cucu Jadi Korban Keluarga Sendiri

Pembunuhan Sadis Disertai Mutilasi di Cianjur, Nenek dan Cucu Jadi Korban Keluarga Sendiri

Jawa Barat
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau