KOMPAS.com - Gara-gara jalan rusak akibat diguyur hujan, Hamsul (47), seorang guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di SDN Buddi, Sumenep, Jawa Timur, rela menginap di rumah warga tak jauh dari sekolah.
Selain itu jarak tempuh ke sekolah yang mencapai 14 kilometer juga memakan waktu lama.
"Kalau jalan kaki butuh waktu sekitar empat jam," ujarnya. Kalau bawa motor, pasti semuanya penuh lumpur," katanya.
Baca juga: Cerita Warganet Hampir Jantungan Saat Bayar Pajak Kendaraan Kena Opsen 66 Persen
Kondisi tersebut, katan Hamsul, sudah lama dan semakin parah setiap kali musim hujan tiba. Tak hanya guru, akses ke sekolah di jalan yang ada di Dusun Tembang, Desa Buddi, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean itu, juga menjadi akses utama para murid dan warga.
"Infrastruktur jalan itu sangat dibutuhkan, murid yang sekolah juga sangat membutuhkannya," kata Hamsul.
Baca juga: Alasan dan Tujuan Rekrutmen Tentara Siber bagi Warga Sipil, Panglimta TNI: Lebih Efisien
Hamsul sendiri hanya pulang ke rumah setiap akhir pekan, biasanya Sabtu sore dan kembali ke sekolah pada Minggu sore.
"Untuk jaga-jaga, kalau hujan deras sudah pasti terlambat ke sekolah, jadi memilih menginap," katanya.
Hal senada juga diceritakan Abdur Rahem (48), guru lainnya di SDN Buddi. Dirinya menyebut akses jalan menuju desa masih sangat minim pembangunan.
Dari arah Kecamatan Arjasa, hanya ada pengaspalan sepanjang dua kilometer, sementara dari Desa Buddi menuju Arjasa, hanya tersedia satu kilometer pengaspalan dan satu kilometer rapat beton.
"Jadi, sekitar empat belas kilometer masih belum tersentuh pembangunan apapun," katanya.
Camat Arjasa, Aynizar Sukma, mengakui bahwa sebagian besar jalan menuju Desa Buddi belum mengalami pengerasan.
"Bahkan sebagian badan jalan belum terbentuk. Belum ada pengerasan apapun," ujarnya.
Pembangunan jalan poros menuju Desa Buddi terakhir kali dilakukan melalui program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD), dengan tambahan proyek dari Kabupaten Sumenep.
Namun, perbaikan tersebut belum menyeluruh dan masih menyisakan jalan yang sulit dilalui.