ÓÅÓιú¼Ê

Baca berita tanpa iklan.

Kisah Guru di Sumenep Tak Bisa Pulang karena Jalan Rusak dan Berlumpur

ÓÅÓιú¼Ê.com - 03/02/2025, 09:44 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Gara-gara jalan rusak akibat diguyur hujan, Hamsul (47), seorang guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di SDN Buddi, Sumenep, Jawa Timur, rela menginap di rumah warga tak jauh dari sekolah. 

Selain itu jarak tempuh ke sekolah yang mencapai 14 kilometer juga memakan waktu lama.

"Kalau jalan kaki butuh waktu sekitar empat jam," ujarnya. Kalau bawa motor, pasti semuanya penuh lumpur," katanya.

Baca juga: Cerita Warganet Hampir Jantungan Saat Bayar Pajak Kendaraan Kena Opsen 66 Persen

Kondisi tersebut, katan Hamsul, sudah lama dan semakin parah setiap kali musim hujan tiba.  Tak hanya guru, akses ke sekolah di jalan yang ada di Dusun Tembang, Desa Buddi, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean itu, juga menjadi akses utama para murid dan warga.

"Infrastruktur jalan itu sangat dibutuhkan, murid yang sekolah juga sangat membutuhkannya," kata Hamsul.

Baca juga: Alasan dan Tujuan Rekrutmen Tentara Siber bagi Warga Sipil, Panglimta TNI: Lebih Efisien

Tak ada pembangunan 

Salah seorang guru SDN Buddi saat melewati jalan poros kabupaten menuju sekolah tersebutKOMPAS.com/ Nur Khalis Salah seorang guru SDN Buddi saat melewati jalan poros kabupaten menuju sekolah tersebut
Hamsul menceritakan, mayoritas guru memilih menginap di sekitar sekolah, baik di rumah warga maupun di kantor sekolah. 

Hamsul sendiri hanya pulang ke rumah setiap akhir pekan, biasanya Sabtu sore dan kembali ke sekolah pada Minggu sore. 

"Untuk jaga-jaga, kalau hujan deras sudah pasti terlambat ke sekolah, jadi memilih menginap," katanya.

Hal senada juga diceritakan Abdur Rahem (48), guru lainnya di SDN Buddi. Dirinya menyebut akses jalan menuju desa masih sangat minim pembangunan. 

Dari arah Kecamatan Arjasa, hanya ada pengaspalan sepanjang dua kilometer, sementara dari Desa Buddi menuju Arjasa, hanya tersedia satu kilometer pengaspalan dan satu kilometer rapat beton. 

"Jadi, sekitar empat belas kilometer masih belum tersentuh pembangunan apapun," katanya.

Penjelasan camat

Camat Arjasa, Aynizar Sukma, mengakui bahwa sebagian besar jalan menuju Desa Buddi belum mengalami pengerasan. 

"Bahkan sebagian badan jalan belum terbentuk. Belum ada pengerasan apapun," ujarnya.

Pembangunan jalan poros menuju Desa Buddi terakhir kali dilakukan melalui program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD), dengan tambahan proyek dari Kabupaten Sumenep. 

Namun, perbaikan tersebut belum menyeluruh dan masih menyisakan jalan yang sulit dilalui.

Halaman:


Terkini Lainnya

Terlilit Utang, Nenek di Boyolali Curi 5 Kg Bawang, Berakhir Babak Belur Dipukuli Petugas Keamanan

Terlilit Utang, Nenek di Boyolali Curi 5 Kg Bawang, Berakhir Babak Belur Dipukuli Petugas Keamanan

Jawa Tengah
Penjelasan ITB soal Mahasiswi yang Ditangkap Usai Unggah Meme Prabowo-Jokowi

Penjelasan ITB soal Mahasiswi yang Ditangkap Usai Unggah Meme Prabowo-Jokowi

Jawa Barat
Kardinal Robert Prevost Jadi Paus Leo XIV, Pernah Kunjungi Papua

Kardinal Robert Prevost Jadi Paus Leo XIV, Pernah Kunjungi Papua

Sulawesi Selatan
Link Live Streaming Persib Bandung vs Barito Putera di Liga 1 Hari Ini, Kick Off Pukul 19.00 WIB 

Link Live Streaming Persib Bandung vs Barito Putera di Liga 1 Hari Ini, Kick Off Pukul 19.00 WIB 

Sulawesi Selatan
Siswa Sering Bolos Masuk Barak Militer di Sumedang Diberi Hadiah Kuda dari Dedi Mulyadi

Siswa Sering Bolos Masuk Barak Militer di Sumedang Diberi Hadiah Kuda dari Dedi Mulyadi

Jawa Barat
Mediasi Gugatan Ijazah Palsu Jokowi Gagal, Ini Poin Penting Hasil Sidangnya

Mediasi Gugatan Ijazah Palsu Jokowi Gagal, Ini Poin Penting Hasil Sidangnya

Jawa Tengah
Menyamar Jadi Guru, Pria Curi Emas Siswa Rp16 Juta di Cirebon, Pelaku Kini Ditangkap

Menyamar Jadi Guru, Pria Curi Emas Siswa Rp16 Juta di Cirebon, Pelaku Kini Ditangkap

Jawa Barat
Terekam CCTV, Pencurian di Pasar Pandaan Tak Dilaporkan ke Polisi oleh Pemilik Kios

Terekam CCTV, Pencurian di Pasar Pandaan Tak Dilaporkan ke Polisi oleh Pemilik Kios

Jawa Timur
Kesal dengan Odong-odong, Warga Pematangsiantar Gugat Kapolri ke Pengadilan

Kesal dengan Odong-odong, Warga Pematangsiantar Gugat Kapolri ke Pengadilan

Sumatera Utara
Geram, Puluhan Emak-emak di Karawang Gerebek Warung Jamu yang Diduga Jual Miras

Geram, Puluhan Emak-emak di Karawang Gerebek Warung Jamu yang Diduga Jual Miras

Jawa Barat
Gejala Serangan Jantung Sering Dikira Masuk Angin, Kenali Perbedaan dan Cara Penanganannya

Gejala Serangan Jantung Sering Dikira Masuk Angin, Kenali Perbedaan dan Cara Penanganannya

Kalimantan Timur
Gudang Miliknya Disegel, Jan Hwa Diana Melaporkan Pemkot Surabaya ke Ombudsman Jatim

Gudang Miliknya Disegel, Jan Hwa Diana Melaporkan Pemkot Surabaya ke Ombudsman Jatim

Jawa Timur
Awalnya Dikritik, Kini Gagasan Dedi Mulyadi Soal Siswa Masuk Barak Didukung DPR dengan Syarat

Awalnya Dikritik, Kini Gagasan Dedi Mulyadi Soal Siswa Masuk Barak Didukung DPR dengan Syarat

Jawa Barat
Masyarakat Baduy Butuh Serum Antibisa, 2 dari 28 Orang Digigit Ular Berbisa Tewas

Masyarakat Baduy Butuh Serum Antibisa, 2 dari 28 Orang Digigit Ular Berbisa Tewas

Jawa Barat
Ijazah Asli Jokowi Dibawa ke Bareskrim, Pengacara: Dokumen Lengkap dari SD hingga Kuliah

Ijazah Asli Jokowi Dibawa ke Bareskrim, Pengacara: Dokumen Lengkap dari SD hingga Kuliah

Sulawesi Selatan
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi ÓÅÓιú¼Ê.com
Network

Copyright 2008 - 2025 ÓÅÓιú¼Ê. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses ÓÅÓιú¼Ê.com
atau