优游国际

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Wahyu Utomo mengatakan, Pemerintah harus mempermudah terkait perizinan dan pengadaan tanah dalam membangun infrastruktur saat Pandemi Covid-19.

"Sehingga orang luar (investor), enggak takut masuk ke sini," ujar Wahyu dikutip dari laman YouTube Sonora FM, Jumat (15/10/2021).

Soal perhitungan risiko dan dampak ekonomi dari kemudahan tersebut tentunya akan lebih precise (tepat) karena semua terukur.

Jika hal itu bisa diciptakan, hal itu tentunya membuat Indonesia dapat mengejar ketertinggalan dalam pembangunan infrastruktur dari negara berkembang lainnya.

Baca juga: 6 Infrastruktur Dibangun demi Destinasi Super Prioritas Manado-Bitung-Likupang

"Jadi, kalau kita ingin maju, nah ini adalah saat yang tepat untuk manfaatkan secara bersama-sama, kita perbaiki lah ekosistemnya ya dari infrastruktur," tutup Wahyu.

Sedianya, ada 16 proyek infrastruktur yang akan tuntas pembangunannya pada akhir tahun 2021.

Seperti diketahui, dalam Permenko Nomor 7 Tahun 2021, terdapat 208 Proyek dan 10 Program PSN dengan nilai investasi sekitar Rp 5.698,5 triliun.

Ini mencakup 12 sektor pada tingkat Proyek dan 10 tingkat Program.

KPPIP mencatat, PSN yang berpotensi selesai hingga Desember 2021 yakni Jalan Tol Manado-Bitung, Jalan Tol Cisumdawu, Jalan Tol Serpong-Cinere.

Selanjutnya, pembangunan Fly Over Dari dan Menuju Terminal Teluk Lamong, Kereta Api Akses Bandar Udara Baru Yogyakarta-Kulon Progo.

Lalu, Kawasan Industri Morowali, Kawasan Industri Weda Bay, Pembangunan Bantuan Rumah Swadaya, Bendungan Gongseng, Bendungan Pidekso, Bendungan Tugu.

Kemudian, Bendungan Ladongi, Bendungan Ciawi, Bendungan Sukamahi, Bendungan Marga Tiga, dan Pengembangan Lapangan Unitisasi Gas Jambaran-Tiung Biru.

Pada periode Januari hingga Desember 2020, KPPIP telah mendorong 12 PSN untuk selesai.

Sementara itu, pada periode Januari hingga September 2021, KPPIP berhasil mendorong 14 PSN untuk selesai.