优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Sempitnya Durasi Waktu Insentif PPN Bikin Pasar Apartemen Lesu

优游国际.com - 25/07/2022, 14:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tenggat waktu insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk pembelian properti yang jatuh pada bulan September 2022 membuat pasar apartemen strata atau  lesu.

Hal ini disampaikan oleh Associate Director PT Leads Property Services Indonesia Martin Samuel Hutapea dalam Jakarta Property Market Insight Q2 2022.

"Oleh karena insentif PPN akan berakhir di bulan September 2022, maka kondisi ini berpotensi
menyebabkan pasar kondominium lesu karena beban pajak 11 persen termasuk tinggi bagi pembeli," jelas Martin.

Kondisi ini justru harus dimanfaatkan oleh para pengembang untuk menarik konsumen dengan sejumlah gimik dan tetap bekerja sama dengan bank.

Dalam hal ini, bank perlu menawarkan tingkat bunga Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) yang kompetitif serta cicilan jangka panjang.

 Baca juga: Perhatikan, Segini Harga Terbaru Apartemen di Jakarta dan Surabaya

"Misalkan hingga 25 tahun agar cicilan per bulannya kecil. Dengan demikian, diharapkan permintaan terhadap produk kondominium akan terjaga," tambahnya.

Sementara pada kuartal II-2022 tercatat permintaan kondominium sekitar 550 unit atau sedikit naik dari kuartal sebelumnya yang hampir menyentuh 500 unit.

Tingkat penjualan juga sedikit naik sebesar 0,2 basis poin ke angka 82,3 persen dengan permintaan kumulatif tercatat sebesar 212.776 unit.

Di sisi lain, masih belum terdapat pasokan tambahan pada kuartal II-2022 ini karena para pengembang masih menunggu saat yang tepat untuk meluncurkan proyek baru.

Pengembang juga diketahui masih fokus untuk menyerap unit-unit yang belum terjual. Terlebih selama pandemi, pasokan kumulatif masih berada di posisi 258.555 unit.

 Baca juga: Sekilas Sama, Jangan Salah Membedakan Apartemen dan Kondominium?

Sedangkan untuk harga jual, terlihat belum ada kenaikan secara signifikan. Harga jual rata-rata untuk lokasi Central Business District (CBD) berkisar Rp 55,5 juta per meter persegi atau sedikit membaik sebesar 0,6 persen dari kuartal sebelumnya.

Untuk prime area tertentu, tercatat harga rata-rata sebesar Rp 46,1 juta per meter persegi atau sedikit membaik sebesar 0,4 persen dari kuartal sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau