优游国际

Baca berita tanpa iklan.
Salin Artikel

Benarkah Kopi dan Teh Hijau Turunkan Risiko Kematian Penderita Diabetes?

KOMPAS.com- Minum teh hijau dan kopi, ternyata tak hanya baik bagi kesehatan. Sebuah studi mengungkap konsumsi teh hijau dan kopi dapat menurunkan risiko kematian pada penderita diabetes tipe 2.

Berdasarkan temuan studi yang diterbitkan dalam jurnal daring BMJ Open Diabetes Research & Care mengungkapkan dengan minum 4 cangkir atau lebih teh hijau ditambah 2 cangkir kopi setiap hari, berkaitan dengan risiko kematian, 63 persen lebih rendah selama sekitar 5 tahun.

Dilansir dari Science Daily, Jumat (30/10/2020), orang dengan diabetes tipe 2 lebih rentan terhadap penyakit yang berkaitan dengan peredaran darah, demensia, kanker, dan patah tulang.

Kendati saat ini semakin banyak obat yang efektif, hingga modifikasi gaya hidup seperti olahraga dan diet, namun pengobatan tetap menjadi landasan.

Minum kopi dan teh hijau secara teratur dapat bermanfaat bagi kesehatan, hal ini sudah ditemukan pada penelitian sebelumnya bahwa terdapat kandungan senyawa biokatif pada minuman ini.

Selanjutnya para peneliti mengeksplorasi potensi dampak teh hijau dan kopi secara terpisah dan digabungkan pada risiko kematian di antara orang-orang dengan kondisi diabetes. Hal ini dilakukan mengingat bahwa masih sedikit studi yang dilakukan pada penderita diabetes.

Orang Jepang yang mengidap diabetes tipe 2 dengan usia rata-rata 66 tahun yang sudah memiliki penyakit ini selama 5 tahun mulai dilacak kesehatannya. Peneliti melacak 2.790 pria dan 2.133 wanita dengan total 4.923 orang.

Studi prospektif mengamati pengaruh perawatan, obat dan gaya hidup pada pasien yang sudah terdaftar di The Fukuoka Diabetes Registry.

Penelitian ini menggunakan kuesioner dan orang yang diteliti perlu memberikan informasi latar belakang tentang gaya hidup, seperti olahraga teratur, merokok, konsumsi alkohol dan jam tidur malam.

Kuesioner makanan dan minuman berisis 58 pertanyaan dengan beberapa pertanyaan mengenai seberapa banyak teh hijau dan kopi yang dikonsumsi setiap hari.

Sampel darah dan urin diperiksa untuk mencari potensi faktor risiko yang menjadi dasar, hingga melakukan pengukuran tekanan darah, tinggi badan dan berat badan.

Sekitar 607 peserta tidak minum teh hijau, 1.143 minum secangkir sehari, 1.384 minum 2-3 gelas, dan 1.784 minum 4 cangkir atau lebih.

Hampir 1000 (994) peserta tidak minum kopi, 1.306 minum sampai 1 cangkir setiap hari, 963 minum secangkir setiap hari, sementara 1.660 minum 2 cangkir atau lebih.

Selama periode pemantauan, 309 orang dengan jumlah 218 laki-laki, dan 91 perempuan meninggal.

Penyebab utama kematian adalah kanker dengan jumlah 114 orang dan penyakit kardiovaskular berjumlah 76 orang.

Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang mengkonsumsi salah satu atau keduanya, teh hijau atau kopi, memiliki kemungkinan yang rendah untuk meninggal dibandingkan dengan yang tidak mengonsumsi sama sekali.

Dengan hanya meminum satu cangkir teh hijau setiap hari, kemungkinan menurunkan risiko kematian hingga 15 persen, sementara yang minum 2-3 cangkir dapat menurunkan peluang kematian hingga 27 persen.

Bahkan untuk yang menghabiskan 4 atau lebih cangkir harian dikaitkan dengan menurunkan tingkat kematian hingga 40 persen.

Risiko kematian bahkan lebih rendah bagi mereka yang minum keduanya setiap hari yaitu dengan 51 persen lebih rendah untuk 2-3 cangkir teh hijau ditambah 2 atau lebih kopi.

Jika 4 cangkir atau lebih teh hijau ditambah 1 cangkir kopi setiap hari akan menjadi 58 persen lebih rendah dan menjadi 63 persen lebih rendah untuk kombinasi 4 cangkir atau lebih teh hijau dan 2 cangkir kopi atau lebih setiap hari.

Kendati demikian, para peneliti memperingatkan pada ketergantungan penilaian subjektif dari jumah teh hijau dan kopi yang diminum, karena studi observasional ini tentunya tidak bisa menetapkan penyebabnya.

Bahkan belum adanya informasi mengenai pengaruh lain dari faktor yang berpotensi, kemudian ada kemungkinan perbedaan teh hijau yang di Jepang dan tempat lain.

Manfaat kopi dan teh hijau memang sudah diungkapkan berbagai penelitian. Namun, terkait penurunan risiko kematian pada penderita diabetes tipe 2, secara biologi, banyak hal yang belum dapat dipahami oleh peneliti.

Teh hijau mengandung beberapa senyawa antioksidan dan anti inflamasi, termasuk fenol dan theanine, serta kafein.

Kopi juga mengandung banyak komponen bioaktif, termasuk fenol. Selain efeknya yang berpotensi berbahaya pada sistem peredaran darah, kafein dianggap mengubah produksi dan sensitivitas insulin.

"Studi kohort prospektif ini menunjukkan bahwa konsumsi teh hijau dan kopi yang lebih besar secara signifikan dikaitkan dengan penurunan semua penyebab kematian. Efeknya mungkin bersifat aditif," peneliti menyimpulkan.

/sains/read/2020/10/30/130500523/benarkah-kopi-dan-teh-hijau-turunkan-risiko-kematian-penderita-diabetes-

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke