优游国际

Baca berita tanpa iklan.
Salin Artikel

Misteri Hilangnya Bulan dari Langit 1 Milenium Lalu, Apa Penyebabnya?

KOMPAS.com- Bulan disebut pernah menghilang dari langit Bumi. Setelah hampir satu milenium, ilmuwan mulai mendapat titik terang dari penyebab fenomena hilangnya Bulan pada tahun 1110 silam.

Para peneliti dari University of Geneva, Swiss, mencoba menguraikan peristiwa tersebut yang mengungkapkan fenomena alam di masa itu, yakni adanya pergolakan besar yang terjadi di atmosfer Bumi, seperti dikutip dari Science Alert, Selasa (29/12/2020).

Peristiwa itu digambarkan dengan munculnya awan raksasa yang kaya akan partikel sulfur yang mengalir di seluruh lapisan stratosfer.

Partikel tersebut mengubah langit menjadi gelap selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, sebelum akhirnya jatuh ke Bumi.

Analisis ini terungkap dari penelitian yang dilakukan para peneliti dengan mengebor dan meneliti lapisan inti es, yakni sampel yang diambil dari lapisan es atau gletser.

Lapisan tersebut telah menangkap dan menjebak aerosol belerang yang dihasilkan oleh letusan gunung berapi yang mencapai lapisan stratosfer dan mengendap kembali di permukaan Bumi.

Dapat disimpulkan bahwa ternyata es dapat melestarikan bukti vulkanisme dalam rentang waktu yang sangat lama, kendati untuk memastikan tanggal yang tepat saat peristiwa dari jejak di lapisan es masih sangat rumit.

Para ilmuwan berasumsi bahwa deposit belerang ditinggalkan oleh letusan besar gunung berapi yang dilepaskan oleh Hekla Islandia pada tahun 1104, gunung yang juga disebut sebagai 'Gerbang menuju Neraka'.

Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan beberapa tahun yang lalu, menyimpulkan bahwa skala waktu yang disebut dengan Kronologi Inti Es Greenland 2005 (GICC05) meleset hingga 7 tahun pada milenium pertama masehi, dan meleset 4 tahun di awal milenium berikutnya.

Menurut penelitian yang dilakukan ahli paleoklimatologi Sébastien Guillet dari University of Geneva, Swiss, dan dipublikasikan pada April 2020 lalu, temuan tersebut mengindikasikan bahwa Gunung Hekla Islandia tidak mungkin menjadi penyebab sinyal kuat dari letusan sulfat raksasa tersebut.

"Penemuan penting yang muncul dari penanggalan inti es yang direvisi ini adalah sinyal vulkanik bipolar besar dan yang sampai saat ini tidak dikenal dengan pengendapan sulfat yang dimulai pada akhir 1108 atau awal 1109 M, dan bertahan hingga awal 1113 M dalam catatan Greenland," jelas Guillet dan tim penelitinya dalam makalah mereka.

Dokumentasi gerhana bulan abad pertengahan

Untuk menyelidiki lebih dalam dari jejak kuno ini, tim peneliti menyisir dokumentasi sejarah untuk mencari catatan abad pertengahan tentang gerhana bulan yang tampak aneh dan gelap yang mungkin sesuai dengan kabut stratosfer utama dalam peristiwa letusan tersebut.

Peneliti mencatat bahwa fenomena optik atmosfer yang spektakuler terkait aerosol vulkanik dataran tinggi telah menarik perhatian para penulis sejarah sejak zaman kuno.

"Secara khusus, kecerahan gerhana bulan yang dilaporkan dapat digunakan baik untuk mendeteksi aerosol vulkanik di stratosfer dan untuk mengukur kedalaman optik stratosfer setelah letusan besar," tulis mereka.

Catatan NASA berdasarkan perhitungan ulang astronomis, terdapat tujuh gerhana bulan total yang akan terlihat langit Eropa dalam 20 tahun pertama di milenium terakhir, antara tahun 1100 dan 1120 Masehi.

Salah satu catatan mengungkapkan adanya fenomena gerhana bulan yang terjadi pada Mei 1100 M, yang disebut peristiwa itu menyebabkan kegelapan yang luar biasa di Bumi.

"Pada malam kelima di bulan Mei muncul Bulan yang bersinar terang di malam hari, kemudian sedikit demi sedikit cahayanya berkurang. Sehingga begitu malam tiba, sinarnya tampak benar-benar padam, apapun tidak terlihat," tulis seorang pengamat di Peterborough Chronicle.

Sejak saat itu, peristiwa gerhana bulan yang sangat gelap dan misterius itu menjadi pembahasan pelik para astronom.

Berabad-abad kemudian, astronom Inggris, Georges Frederick Chambers menulis, "Jelaslah bahwa (gerhana) ini adalah contoh gerhana 'hitam', alih-alih bersinar dengan rona tembaga, Bulan menjadi sangat tidak terlihat," tulisnya.

Peristiwa gerhana bulan tergelap yang pernah terjadi itu menjadi fenomena terkenal dalam sejarah astronomi.

Kendati demikian, selama ini tidak ada astronom yang menyebut penyebab gerhana bulan total tersebut sebagai akibat dari aerosol vulkanik yang terjadi di lapisan stratosfer.

Meskipun dalam studi baru menunjukkan kemungkinan aerosol ini menjadi penyebabnya.

Studi tentang penyebab hilangnya Bulan pada satu milenium lalu itu telah dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports.

/sains/read/2020/12/30/190100923/misteri-hilangnya-bulan-dari-langit-1-milenium-lalu-apa-penyebabnya-

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke